Kapolda Sulsel akan beri reward untuk mahasiswa yang demo damai

Merdeka.com - Kapolda Sulsel Irjen Polisi Anton Charliyan menantang para mahasiswa untuk menggelar demonstrasi secara damai, tak anarki. Jika bisa, dirinya menjanjikan akan memberikan penghargaan.
"Saya yakin aksi-aksi yang dilakukan mahasiswa di Makassar masih murni. Kita akan beri reward bagi yang melakukan aksinya dengan damai, tidak anarki. Yah reward-nya bisa berupa sertifikat, piagam, peniti emas dan uang pembinaan," kata Anton dalam acara bersama Forum Wakil Rektor III Perguruan Tingggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Mapolda Sulsel, Kamis (8/12).
Soal uang pembinaan ini, tambah Anton, akan dicarikan ke bank-bank melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Adapun Dr Ir Abdul Rasyid Jalil, Wakil Rektor III Unhas yang juga Ketua Forum Wakil Rektor III tidak banyak menanggapi soal reward dari Kapolda Sulsel ini. Dia hanya bicara singkat.
"Iya tadi Kapolda mengatakan dalam satu tahun akan melakukan evaluasi. Perguruan-perguruan tinggi mana yang paling baik, paling damai dalam berunjuk rasa. Mau diberi reward," ujar Wakil Rektor III Unhas ini.
Masih mengenai unjuk rasa yang rencananya digelar pada 9 Desember dan 10 Desember, yakni untuk peringatan hari anti korupsi dan hari HAM, Anton mengatakan akan menurunkan 2.074 personel gabungan Polri dan TNI, belum termasuk yang khusus diturunkan dari Polrestabes Makassar.
Dia berharap aksi yang berlangsung besok itu bisa damai, tidak anarki. Trik yang dilakukan dalam menangani unjuk rasa masih seperti sebelumnya. Di antaranya mengedepankan aksi polisi wanita atau Polwan seperti membagi-bagikan minuman gelas.
"Mati-matinya laki-laki itu kan di perempuan. Lagi pula kalau ada yang coba-coba melawan Polwan, sama dengan melawan ibunya," ujar mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini dengan nada bercanda.
Selain itu, pihaknya juga aktif membuka komunikasi dengan para aktivis mahasiswa. Sama-sama membuat komitmen bahwa boleh aksi tapi tidak mengganggu hak orang lain.
Anton membantah cara-cara polisi mendiamkan aksi dengan memberikan service baik-baik kepada mahasiswa seperti pemberian fasilitas menginap di hotel, makan di kafe.
"Ah tidak seperti itu. Mahasiswa di Makassar tidak bisa dibeli dengan uang," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya