Kasus Penganiayaan Pelayan kafe, Pengusaha Travel di Riau Laporkan Balik ke Polisi
Merdeka.com - Pengusaha travel umrah di Riau, Muhammad Dawood mengaku penganiayaan yang dilakukan terhadap karyawan kelab Angel’s Wing atau Kafe Karambia lantaran sebelumnya dia mendapat umpatan. Hal tersebut diungkapkan dalam video klarifikasinya yang diunggah di sosial media.
Dalam video berdurasi 56.02 menit itu, Muhammad Dawood menyampaikan klarifikasi terkait video CCTV saat kejadian yang sempat viral.
Di rekaman CCTV, terlihat seorang pria mendatangi meja di depannya, dan menampar seseorang yang diketahui adalah Jevi Martin (18), pelayan kelab malam Angel’s Wing, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru.
Peristiwa penamparan itu berujung pelaporan ke Polresta Pekanbaru. Jevi Martin didampingi kuasa hukum Taufik Tanjung, melaporkan Muhammad Dawood dengan tuduhan dugaan tindak pidana penamparan, pengeroyokan sesuai Pasal 170 KUHPidana.
Muhammad Dawood sebagai pihak terlapor tidak terima atas pelaporan tersebut. Pengusaha travel umrah ini lalu melapor balik pihak pihak yang sudah melaporkan dirinya, termasuk manajer dan pemilik kafe Karambia/Angel’s Wing ke Ditreskrimsus Polda Riau dengan tuduhan tindak pidana ITE.
Pihak penyebar video Muhammad Dawood yang sampat viral itu hanya menampilkan kejadian yang hanya beberapa detik. Tidak tampak apa yang menyebabkan dia mendatangi pelapor dan lalu menamparnya.
"Kalau tidak ada asap, tak kan ada api. Pelayan itu mengatai saya anjing. Lalu saya hampiri mejanya, lalu saya tanyakan apa kalau kau bilang? Lalu pelayan itu menjawab; anjing," kata Dawood saat memberikan klarifikasi kepada sejumlah wartawan di Pekanbaru, Senin (19/7).
Dawood menegaskan sebenarnya yang sepatutnya memarahi Jevi Martin itu adalah Hendri, pemilik kafe Karambia/Angel’s Wing Pekanbaru. Karena kehadiran dia di tempat itu adalah sebagai tamu, atas undangan mediasi dari pihak manajemen Karambia/Angel’s Wing terkait peristiwa dugaan pengeroyokan di hari yang sama.
Dawood juga meminta pihak manajemen kafe untuk memuat utuh video yang sudah beredar di sosial media.
Sebelumnya diberitakan, penyidik Reskrim Polresta Pekanbaru memeriksa Muhammad Dawood alias MD. Dugaannya, MD dilaporkan atas kasus penganiayaan oleh seorang pelayan kafe Karambiah, Jevi Marten.
"Iya sudah diperiksa semuanya, korban (Jevi) dan terlapor (MD)," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Juper Lumban Toruan, Rabu (14/7).
MD dilaporkan karena diduga menganiaya Jevi lantaran tidak terima kafe akan tutup saat PSBB Mikro. Juper mengatakan, sejumlah saksi sudah diperiksa terkait kejadian itu.
"Ada banyak saksi yang diperiksa," kata Juper.
Dalam laporan, penganiayaan itu terjadi pada 16 Juni lalu di Karambia Cafe di Jalan Sudirman. Dalam video berdurasi 59 detik yang viral terlihat pelayan kafe, Jevi dipukul MD.
Pengacara Jevi Marten, Taufik Tanjung mengatakan, penganiayaan ini berawal saat korban memberitahukan kepada MD bahwa kafe tersebut akan segera tutup. Sebab, saat itu Pemko Pekanbaru sedang menerapkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Mikro. MD bersama teman-temannya berada di kafe untuk minum.
"Karena kafe mau tutup, kemudian Jevi (pelayan) memberitahu kepada D dan rekan-rekannya. Tetapi, D dan teman-temannya masih tetap duduk. Selanjutnya, Jevi pun mematikan lampu kafe. Namun, D tidak terima kemudian di sana terjadi pemukulan oleh D dan beberapa rekannya," ujar Taufik, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (14/7).
Awalnya insiden itu akan diselesaikan secara kekeluargaan dengan dimediasi pengelola kafe. Namun saat bermusyawarah, MD justru kembali melakukan pemukulan terhadap korban.
MD bangkit dari tempat duduknya dan mendatangi korban. Bukan meminta maaf pelaku justru menampar korban. Sehingga ketegangan kembali terjadi.
"Korban kembali dianiaya sehingga kejadian itu dilaporkan. Korban sudah divisum, dan polisi juga sudah olah tempat kejadian perkara," jelas Taufik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Pengeroyokan Pengunjung hingga Tewas, Polisi Tangkap MC dan Sekuriti Kafe MB Kemang Jaksel
AM sebelumnya tewas usai mengalami luka tusuk pada tangan kanan dan pinggang kiri, setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap! Polisi Bakal Razia Travel Gelap Saat Arus Balik Lebaran
Menhub Budi mengusulkan Polisi melakukan razia mencari travel gelap saat arus balik lebaran.
Baca SelengkapnyaBarista Kedai Kopi di Jaksel Dianiaya Orang Tak Dikenal, Polisi Turun Tangan
RST mengaku pelaku tiba-tiba lari untuk kabur dari tempat kejadian perkara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaDua Sekuriti Diduga Terlibat Pengeroyokan Pemuda hingga Tewas di Kafe Kemang Jaksel
AM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Keributan di Kafe Kemang Berujung Pemuda Ditusuk hingga Tewas
Polisi mengungkapkan detik-detik pengeroyokan berujung penusukan terhadap korban Ahmad Mardianto alias AM (25) oleh 5 orang pelaku di Kafe MB, Kemang
Baca SelengkapnyaDipicu Pembakaran Kembang Api, Tawuran Kembali Pecah di Depan Mall Bassura
Aksi tawuran tersebut terekam dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Pelaku & Perekam Video Sejoli Mesum di Kafe 'Malang Gaya Bebas'
Polisi telah mendatangi cafe di Kawasan Dau, Kabupaten Malang, diduga sebagai lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Sungai Sarang Buaya, Polisi Cek TPS Rawan Pemilih Ganda
Tak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca Selengkapnya