Kasus pungli kepala BPD Malang, Bupati Rendra dicecar 20 pertanyaan
Merdeka.com - Sekitar 2,5 jam, Bupati Malang Rendra Kresna menjalani pemeriksaan di Polres Kota Malang. Pemeriksaan terkait operasi tangkap tangan (OTT) pungutan liar dengan tersangka Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BPD) Kabupaten Malang, Suwandi.
Sebanyak 20 pertanyaan dilayangkan penyidik dan sekitar pukul 11.30 WIB, Rendra keluar dari ruang pemeriksaan menuju kendaraannya di halaman Mapolres. Seluruh pertanyaan berdasarkan kapasitasnya sebagai atasan tersangka sekaligus Kepala Pemerintahan Kabupaten Malang.
"Saya telah memberikan keterangan dari apa yang saya ketahui, baik itu tentang jabatan saya, jabatan Pak Wandi (Tersangka). Kemudian prosesnya orang yang minta pindah ke Kabupaten Malang seperti apa. Ada 20 pertanyaan," kata Rendra Kresna usai menjalani pemeriksaan di Mapolres Kota Malang, Senin (7/11).
-
Bagaimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat. 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2). Muhdlor mengatakan, pemeriksaan masih akan berlangsung usai istirahat siang. Dia memastikan akan memberikan keterangan sebenar-benarnya.
-
Mengapa KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Dimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Rendra mengatakan, pertanyaan penyidik juga menyangkut adanya aliran dana. Tetapi tidak mengarah adanya aliran dana ke pejabat lain, sebagaimana pernah diakui Suwandi kepada penyidik.
Rendra juga menegaskan tidak pernah ada koordinasi menyangkut pungutan liar dengan dirinya dan tersangka. Tetapi tersangka, sesuai dengan tugasnya memang harus laporan menyangkut prosedur.
"Tidak ada koordinasi (menyangkut pungli). Kalau SKPD dengan Bupati itu bukan koordinasi. Koordinasi itu sejajar, setara, antar SKPD. Tetapi kalau dengan Bupati itu laporan," tegasnya.
Suwandi tertangkap tangan menerima pungli dari sepasang PNS, Hendrianus Janoari Hartadi dan Dwi Ratna yang mengajukan pindah ke Malang. PNS asal Kalimantan Selatan itu menyetorkan uang senilai Rp 18 juta secara bertahap.
Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Timur ini mengunkapkan, tidak ada biaya apapun untuk kepindahan PNS ke Kabupaten Malang. Sepanjang ada formasi yang dibutuhkan, apalagi dengan kondisi sekarang Kabupaten memiliki kebutuhan banyak guru dan tenaga medis.
"Tidak ada aturan (biaya) dan tidak ada perintah. Orang pindah tidak ada biaya sesen pun, tidak ada biaya sepanjang tersedia formasinya," katanya.
Kasatreskrim Polres Kota Malang, AKP Tatang Prajitno Panjaitan mengungkapkan, pertanyaan yang diberikan seputar jabatan tersangka dan hubungan kerja dengan saksi, termasuk prosesnya kalau seseorang pindah. Pihaknya masih akan terus memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut.
"Hingga saat ini sudah delapan orang pejabat di Kabupaten Malang dan korban. Masih ada 10 saksi lagi yang akan diperiksa. Surat panggilan sudah kami kirimkan," katanya.
Kata Tatang, tidak muncul pengakuan tersangka terkait aliran dana kepada pejabat lain. Namun pengakuan muncul dari korban, kalau permintaan pungli untuk sejumlah pejabat.
"Korban mengungkapkan kalau dana itu diberikan pada Bupati, Sekda dan lain-lain," tegasnya.
Sementara terkait kemungkinan kembali memeriksa Bupati untuk menjadi saksi lanjutan, pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keterlibatan Kusnadi berawal dari pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai saksi dalam kasus pencarian buron Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya diperiksa KPK selama 10 jam sebagai saksi kasus suap dalam pembangunan jalur kereta api di wilayah Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaNamanya juga banyak dibicarakan saat terjadi konflik antara PSSI dan LSI
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).
Baca SelengkapnyaPemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaKPK sempat mencari keberadaan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, tapi tidak ditemukan. Sehingga yang dibawa hanya Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD.
Baca SelengkapnyaDirektur Gratifikasi dan Pelayanan Publik KPK, Herda Helmijaya diperiksa selama tiga jam
Baca SelengkapnyaAksi culasnya itu merugikan negara hingga Rp1.158.628.535
Baca SelengkapnyaPolda Jawa Tengah membenarkan informasi keberangkatan Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menuju Jakarta.
Baca SelengkapnyaDi hadapan penyidik, Benny mengaku telah menyampaikan sosok inisial T tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, materi pemeriksaan Kombes Irwan sementara masih seputar peristiwa dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi.
Baca SelengkapnyaDireskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan pemeriksaan Pahala berlangsung selama kurang hampir tujuh jam lamanya.
Baca Selengkapnya