Kawasan Kumuh di Solo Capai 137 Hektare, Gibran Targetkan Berkurang Tahun 2024

Merdeka.com - Meski terus dibangun rumah layak huni, namun kawasan kumuh di Kota Solo masih cukup luas, yakni sekitar 137 hektare. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menargetkan kawasan kumuh hanya tersisa 17 persen pada 2024 mendatang.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka optimistis target tersebut bakal terpenuhi. Mengingat saat ini banyak program dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikucurkan oleh sejumlah perusahaan. Ia juga yakin dengan program tersebut angka kemiskinan akan turun.
"Dengan banyaknya program penanganan kawasan kumuh di Solo, saya yakin angka kemiskinan juga akan turun," kata Gibran, Rabu (26/1).
Penataan kawasan kumuh di Solo, terutama di Kelurahan Mojo dan Semanggi, dikatakan Gibran, sebagai bentuk komitmen awal Pemkot Solo dalam menuntaskan kemiskinan. Dalam penataan kawasan kumuh, pihaknya melibatkan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan Shopee.
"Nanti Shopee membantu 137 unit rumah, SMF 47 rumah. Sekarang kawasan kumuh kita tinggal 137 hektar," jelasnya.
"Kita targetkan pada 2024 nanti kawasan kumuh di Solo tinggal 17 persen," sambungnya.
Ia berharap ke depan tak hanya kawasan kumuh yang berkurang, namun angka stunting juga menurun. Setelah kawasan kumuh teratasi, pihaknya akan menangani masalah drainase dan air bersih.
"Kita nanti garap masalah drainase dan air bersih," tutur Gibran.
Gibran menyebut, kawasan kumuh di Solo terbanyak berada di Kelurahan Semanggi dan Mojo. Sedangkan lokasi lainnya, meski ada namun jumlahnya tak signifikan.
"Kawasan kumuh itu di Semanggi dan Mojo. Lainnya ada, tapi hanya titik kecil saja. Pemkot menargetkan Zero kumuh di Solo pada 2026. Saat ini kawasan kumuh tersisa 60 persen," pungkas dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya