Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kebohongan Dwi Hartanto, Menristekdikti sebut tidak etis dilakukan

Kebohongan Dwi Hartanto, Menristekdikti sebut tidak etis dilakukan Dwi Hartanto. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Dwi Hartanto, tengah menjadi sorotan setelah skandal kebohongannya terkuak ke publik. Mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di negeri kincir angin itu sebelumnya mengklaim sebagai kandidat profesor di Technische Universitet (TU) Delft, Belanda. Dia juga diminta untuk mengembangkan pesawat jet tempur generasi ke enam.

Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasir ikut angkat bicara dengan kebohongan Dwi. Dia menilai perbuatan Dwi tidak etis dilakukan.

"Itu urusannya Pak Dirjen sumber daya. Kalau orang kayak gitu ya kalau itu namanya proud (bangga) orang kecurangan itu. Itu kan enggak etis, nanti urusannya Dirjen," kata Nasir, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/10).

Untuk diketahui, Dwi Hartanto mengaku tengah merancang jet tempur generasi keenam yang akan jauh lebih canggih dibanding pesawat jet saat ini. Dia juga mengaku memenangkan lomba riset Space craft and Technology di Jerman dan mengalahkan sejumlah ilmuwan dari negara lain.

Namun hal tersebut rupanya memancing kecurigaan pada sejumlah rekan Dwi di Perhimpunan Pelajar Indonesia Delft. Penelusuran mereka ada beberapa kejanggalan. Satu per satu kedok Dwi pun terbongkar.

Dwi Hartanto akhirnya menyampaikan permohonan maafnya. Dia mengakui memberikan informasi yang tidak benar, tak akurat dan cenderung melebih-lebihkan. Khususnya soal prestasinya di bidang dirgantara dan keilmuan soal roket.

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya," kata Dwi seperti dimuat dalam halaman PPI Delft.

Begitu juga dengan berita pertemuannya dengan BJ Habibie. Dwi mengaku bukan BJ Habibie yang mengajaknya untuk bertemu, melainkan dia meminta bantuan KBRI untuk dipertemukan dengan BJ Habibie.

Presiden Indonesia ketiga yang juga ahli teknologi pesawat terbang, BJ Habibie enggan berkomentar banyak mengenai Dwi Hartanto. Habibie menegaskan bahwa dia tidak mengenal sosok ilmuwan yang sempat dijuluki 'The Next BJ Habibie' itu.

"Saya tidak tahu, saya kenal dia hanya 10 menit yang dibawa oleh duta besar," kata Habibie di Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (9/10).

Habibie menjelaskan, Dwi Hartanto bisa bertemu dengan dirinya karena pada saat itu Dwi diajak oleh duta besar Indonesia untuk Belanda. Mantan Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) era Presiden Soeharto ini mengingatkan bahwa seorang ilmuwan tidak boleh melakukan kebohongan.

"Saya tidak tahu, saya ketemu sebentar saja di Kedutaan (Belanda). Duta besar yang bawa dia, saya enggak kenal," ujarnya.

"Ilmuwan tidak boleh bohong, bukan hanya ilmuwan," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP