Kejari Sidoarjo tolak pengembalian uang tersangka korupsi dana PDAU
Merdeka.com - Penyidik pidana khusus (Pidsus) Kejari Sidoarjo menolak menerima pengembalian uang senilai Rp 75 juta dari DPD partai Golkar Sidoarjo. Uang panas tersebut merupakan barang bukti kasus korupsi aliran dana Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Sidoarjo yang diterima tersangka Ketua Pansus DPRD Sidoarjo Khoirul Huda.
"Iya benar, tim penyidik menolak pengembalian uang itu," kata Kajari Sidoarjo M. Sunarto saat dikonfirmasi, Selasa (13/6).
Sunarto mengungkapkan, penyidik menolak pengembalian itu lantaran tidak diserahkan langsung oleh Khoirul Huda, melainkan diserahkan oleh Warih Andono, ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Mengapa KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Bagaimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat. 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2). Muhdlor mengatakan, pemeriksaan masih akan berlangsung usai istirahat siang. Dia memastikan akan memberikan keterangan sebenar-benarnya.
-
Siapa tersangka korupsi Pilkada Situbondo? Padahal, Suswandi menyandang status tersangka dalam kasus dugaan korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji terkait pengelolaan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) serta pengadaan barang dan jasa di Situbondo, Jawa Timur yang ditetapkan KPK.
-
Bagaimana KPK mengusut kasus suap dana hibah Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. 'Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti,' ujar Alex.
-
Dimana KPK memeriksa Bupati Sidoarjo? 'Salat dulu, salat (Jumat),' tutur Muhdlor di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
"Penyidik secara tegas menolak karena uang itu dari PD Aneka Usaha digunakan oleh Khoirul Huda sebagai Ketua Pansus PD Aneka Usaha. Kok dikembalikan oleh DPD Golkar. Ini bukan lembaga Golkar-nya yang bermasalah tetapi oknumnya," ungkap mantan Aspidsus Kejati Gorontalo itu.
Menurut mantan Kajari Jombang itu, jika pengembalian uang itu dilakukan dan atas nama Khoirul Huda, penyidik akan menerimanya, meski tidak akan mengubah status hukum yang menimpa Khoirul Huda. "Namun akan menjadi pertimbangan meringankan di tuntutan pidana," imbuhnya.
Selain rencana pengembalian uang, Warih datang bersama dengan istri Khoirul Huda beserta Yusuf Sholeh yang juga politikus Golkar, pada Senin (12/6) sekitar pukul 10.00 WIB itu dikabarkan juga membawa surat permohonan penangguhan penahanan.
"Iya membawa surat penagguhan penahanan, dikabulkan atau tidak permohonannya tim penyidik memiliki pertimbangan sendiri, nanti tunggu jawaban penyidik secepatnya," tutup mantan Kajari Moko-moko itu.
Terpisah, Warih Andono belum bisa dikonfirmasi terkait upaya permohonan penangguhan penahanan dan upaya pengembalian uang Rp 75 juta. Saat dikonfirmasi lewat telepon dan pesan singkat, mantan anggota DPRD Sidoarjo tersebut belum menjawab.
Diberitakan sebelumnya, Khoirul Huda ditetapkan dan ditahan penyidik Korps Adhyaksa Jalan Sultan Agung Sidoarjo.
Sekretaris Komisi B DPRD Sidoarjo itu dijebloskan ke tahanan lantaran menerima aliran dana dari keuangan PDAU Sidoarjo senilai Rp 75 juta.
Selain Anggota DPRD Sidoarjo, penyidik lebih dulu menahan tiga pejabat PDAU Sidoarjo yakni Direktur Direktur PDAU Sidoarjo Amral Soegianto (AS), Kabag Umum yang juga menjabat Kepala unit Delta Gas Siti Winarni (SW) dan Kepala unit Delta Grafika Imam Junaedy (IJ).
Bahkan untuk mengungkap mega korupsi miliaran rupiah pengelolaan keuangan PDAU Sidoarjo dalam kurun waktu 6 tahun sejak 2010-2016, penyidik telah memanggil belasan saksi di antaranya dari Lapindo Berantas Inc, SKK Migas dan PT BBG, selaku rekanan PDAU Sidoarjo.
Selain itu, para pejabat Pemkab Sidoarjo juga ikut diperiksa di antaranya Sekda Djoko Sartono, Kabag Hukum Heri Soesanto, Kabag Perekonomian Samsul Rizal, Kepala Inspektorat Eko Udijono, dan pejabat pemkab lain juga ikut diperiksa.
Pengelolaan keuangan PDAU membawahi beberapa unit di antaranya Delta Property, Delta Grafika, Delta Advertising dan Delta Gas. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor menyatakan menghormati langkah (KPK menetapkan dirinya sebagai tersangka korupsi.
Baca SelengkapnyaDisinggung soal pernyataan KPK yang menyebut dirinya menghilang saat KPK melakukan operasi tangkap tangan? Gus Muhdlor menepisnya dengan eksepresi mengelak.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaGus Muhdlor sebagai tersangka adalah sah menurut hukum
Baca SelengkapnyaKasus korupsi yang dilakukan telah merugikan keuangan negara sebesar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung diminta untuk transparan, dan mendorong untuk membuka penyelidikan baru.
Baca SelengkapnyaMudhlor tak bisa penuhi panggilan KPK tanpa keterangan yang jelas
Baca SelengkapnyaKPK sempat mencari keberadaan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, tapi tidak ditemukan. Sehingga yang dibawa hanya Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD.
Baca SelengkapnyaTersangka diduga korupsi dana hibah yang mestinya untuk lembaganya sepanjang 2019-2021.
Baca SelengkapnyaMA menyatakan menolak kasasi KPK terkait mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Rafael dalam kasus kasus gratifikasi dan TPPU
Baca Selengkapnya