Kekurangan Air Bersih, Warga Sukaraya Bekasi MCK di Sungai Tercemar Pabrik
Merdeka.com - Warga Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpaksa melakukan aktivitas mandi, cuci, kakus alias MCK di Sungai Cilemahabang. Kurangnya pasokan air bersih membuat warga terpaksa melakukan MCK di sungai yang tercemar limbah perusahaan hingga menyebabkan air berwarna hitam dan mengeluarkan bau tidak sedap.
"Mau gimana lagi, kemarau menyebabkan pasokan air bersih minim. Air bersih di sini hanya cukup untuk masak aja saat musim kemarau panjang gini," kata Masrikoh (39) salah seorang warga setempat, Sabtu (2/11).
Menurut dia, pencemaran di sungai ini sudah relatif parah. Berdasarkan informasi diterimanya dari sejumlah tetangga menyebut sungai ini sudah tercemar limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
-
Mengapa warga Majalengka mencuci pakaian di sungai? Tak ada pilihan lain dari warga, karena ini cara tercepat agar kebutuhan mencucinya bisa terpenuhi.
-
Bagaimana cara warga Majalengka mencuci pakaian di sungai? Terpantau di lokasi, sejumlah ibu rumah tangga bergantian mencuci pakaian keluarga mereka karena air di rumahnya sudah tidak bisa mengalir.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Kenapa warga Lebak kekurangan air bersih? Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
-
Mengapa warga Desa Naglak harus mencari air bersih? 'Karena di rumah sumur-sumur sudah pada kering. Nggak ada airnya,' Sudah beberapa minggu harus berjalan jauh Walau tak sebersih air di kediaman warga, cara ini terpaksa dilakukan demi bisa memenuhi kebutuhan air.Warga memanfaatkan air dari sungai tersebut termasuk untuk konsumsi, seperti masak, minum dan yang lain.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
Namun Masrikoh bersama para ibu di desanya mengaku tidak memiliki pilihan selain tetap mencuci di tepi sungai yang kini tenar disebut warga dengan istilah sungai hitam karena perubahan warnanya itu.
"Jadi mau tidak mau setiap hari kita tetap cuci baju di sungai hitam ini, dikucek nanti sampai rumah dibilas lagi," ungkapnya. Seperti dilansir Antara.
Air Sungai Hitam
Berdasarkan pantauan bau menyengat tercium dari sungai yang menghitam itu. Diketahui Sungai Cilemahabang berhulu pada Sungai Cikeas, Bogor dan tergabung pada kanal Cikarang-Bekasi-Laut yang menyatu dengan Sungai Cileungsi hingga akhirnya bermuara di Tarumajaya.
Warga lainnya, Sarman (63) mengaku awalnya Sungai Cilemahabang memiliki air yang jernih bahkan setiap harinya selalu digunakan warga untuk mandi namun sejak tercemar kini tidak banyak warga yang menggunakannya untuk mandi.
"Kalau terpaksa ya ada aja yang mandi. Pernah waktu itu ada yang mandi jadinya gatal-gatal. Mana airnya bau pesing. Pakai sabun juga tetap saja bau. Ini sudah lama kayak gini," kata dia.
Kondisi ini jelas membuat warga setempat kesal bahkan mereka menyampaikan aspirasi kerinduan akan sungai yang bersih lewat sejumlah spanduk yang dipasang di bantaran sungai.
"Kami minta pemerintah daerah segera menangani pencemaran ini jangan tinggal diam saja," kata Sarman.
DPRD Bekasi akan Menelusuri Penyebab Sungai Tercemar
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Husni Thamrin mengatakan pihaknya sudah meninjau kondisi sungai itu kemarin dan berjanji akan menelusuri asal penyebab pencemaran.
"Kami akan panggil Dinas Lingkungan Hidup untuk menyelesaikan persoalan ini. Kami menduga ada perusahaan nakal yang sengaja membuang limbah ke sungai, akan kami panggil juga mereka. Kemarin kami sudah meminta warga untuk ikut mengidentifikasi asal muasal pencemaran ini dan kami tegaskan ini bakal ditangani tuntas," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Krisis air bersih menyebabkan warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci baju.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaAir Kali Cihoe kerap dijadikan sumber mata air andalan bagi Warga Cibarusah saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaPendistribusian air bersih ini, lanjut Twedi, dilakukan atas laporan warga Cibarusah yang kesulitan mendapatkan air bersih di saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Kabupaten Bogor terdampak kekeringan
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca Selengkapnya"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.
Baca SelengkapnyaSudah sebulan limbah industri berbahaya mencemari Kali Bekasi sehingga menghambat pasokan air bersih.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca Selengkapnya