Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemendikbud selidiki dugaan intimidasi guru SMKN 3 Padang Sidempuan

Kemendikbud selidiki dugaan intimidasi guru SMKN 3 Padang Sidempuan FGSI di Inspektorat Kemendikbud. ©2017 merdeka.com/wilfridus

Merdeka.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI) yang diwakili Sekjen, Retno Listyarti dan dua rekannya menyambangi Inspektorat Kemendikbud, Kamis (20/4). Kedatangan mereka untuk mendengar hasil investigasi Inspektorat Kemendikbud terkait percobaan bunuh diri salah satu siswi SMKN 3 Padang Sidempuan, Amelia Nasution.

Amelia mencoba bunuh diri dengan menenggak racun setelah menjadi korban intimidasi gurunya. Dugaan intimidasi setelah ia bersama dua rekannya memprotes aksi tercela salah satu gurunya saat ujian nasional berbasis komputer beberapa waktu lalu.

Amelia saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan kasus dugaan intimidasi ini dilaporkan pihak keluarga Amelia ke kepolisian.

Kasus tersebut menarik perhatian FSGI hingga menanyakan perkembangan penyelidikan dilakukan pihak Kemendikbud. Retno mengatakan, kedatangan FSGI juga guna menindaklanjuti investigasi dugaan pungutan liar di SMKN 3 Padang Sidempuan.

Sementara inspektur investigasi Kemendikbud, Suyadi mengatakan, hasil penyelidikan SMKN 3 Padang Sidempuan memang tidak memiliki pengelolaan uang yang bagus sehingga terindikasi adanya pungli. Pihak Kemendikbud telah meminta agar dilakukan audit dan penelusuran lebih lanjut terhadap tata kelola keuangan SMKN 3 Padang Sidempuan.

Lebih jauh ia pun menjelaskan bahwa situasi sekolah pun tidak kondusif. Sebab di antara para pengajar sekolah tersebut terdapat dua kubu yang saling bertentangan, sehingga situasi sekolah menjadi tidak nyaman.

"Teman-teman guru saya terpecah dua. Ada dua kubu. Saya panggil sebagian guru, Saya bilang 'Anda itu nyari makan di sini. Kenapa diacak-acak sendiri?" kata Suyadi.

Kerena itu, di akhir investigasinya, Suyadi merekomendasikan kepada Pemprov Sumatera Utara demi terselesaikannya masalah-masalah yang muncul di sekolah tersebut.

"Berikan kepala sekolah yang senior, supaya bisa merangkul. Yang bertengkar jangan disatukan. Yang keliru dihukum," tutupnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP