Kepala BNPT sebut pendekatan kemanusiaan efektif atasi terorisme
Merdeka.com - Pendekatan lunak yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menangani persoalan terorisme merupakan sesuatu yang patut dibanggakan. Dalam sejarah penanggulangan terorisme di dunia, pemerintah Indonesia telah membuktikan bahwa pendekatan lunak melalui aspek kemanusiaan dapat meredam aktivitas terorisme.
Salah satunya, tahun lalu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengumpulkan lebih dari 100 orang yang terdiri dari mantan narapidana terorisme dan keluarga korban dalam satu forum acara Silaturahmi Kebangsaan untuk saling memaafkan dan menghapus sejarah kelam masa lalu.
"Saling memaafkan antara pelaku dan korban aksi terorisme merupakan salah satu cara pemerintah dalam mengikis dan menyelesaikan isu-isu terorisme dan radikalisme di Indonesia," kata Kepala BNPT, Komjen Suhardi Alius.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Bagaimana Brimob Polri mengatasi terorisme? Intensitas perlibatan kekuatan Brimob Polri dalam penanggulangan terorisme di Indonesia meningkat usai serangan teror Bom Bali I. Selain dilibatkan dalam operasi-operasi kepolisian lain, khususnya dalam menghadapi kejahatan berintensitas tinggi seperti keberhasilan Polri mengungkap kasus terorisme di wilayah Poso Sulawesi Tengah tidak terlepas dari adanya peran Korps Brimob Polri yang tergabung dalam operasi Tinombala bersama dengan TNI.
-
Apa terobosan luar biasa dari Polri? Terobosan yang luar biasa,' ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
Hal ini disampaikan Suhardi di acara The 7th World Peace Forum (WPF) dengan tema 'the Middle Path for the World Civilization' di Jakarta (16/8). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) kerjasama dengan Center for Dialog and Cooperation Among Civilization (CDCC) dan Chengho Multi Culture and Education Trust (CMCET) dari Malaysia.
Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh agama dari berbagai negara seperti Eropa, Arab, Afrika dan Asia termasuk dari Jepang, Korea dan China. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan peradaban dunia yang damai dan aman serta menghindari benturan peradaban yang diakibatkan oleh perbedaaan keyakinan dan keagamaan.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa mengedepankan pendekatan lunak tentu merupakan proses cukup berat. Namun perpaduan dengan pendekatan budaya lokal mampu mendorong efektifitas pendekatan lunak. Saling memaafkan merupakan budaya bangsa ini yang dapat dijadikan sarana dalam menguatkan hubungan pelaku teror dan korban.
Suhardi menegaskan keberhasilan pemerintah dalam menangani terorisme selama ini karena mampu mengedepankan strategi lunak melalui pendekatan kemanusiaan. Hal ini tentu saja berbeda dengan negara-negara lain yang lebih banyak mengandalkan pendekatan keras melalui penegakan hukum dan militeristik.
"Saling memaafkan dan bertukar kisah kehidupan masing-masing cukup memberikan kesan bagi kedua pihak dan mendapat dukungan dari pemerintah sehingga masalah-masalah yang dihadapi pasca-aksi dapat diselesaikan secara bersama," imbuh Suhardi.
Suhardi menambahkan selain pendekatan budaya lokal, BNPT juga melakukan berbagai langkah pencegahan dengan menggunakan pendekatan pendekatan literasi dan sosialisasi ancaman terorisme. Salah satunya pelibatan semua pihak termasuk anak-anak muda milenial dalam pencegahan paham radikalisme terorisme, terutama di dunia maya.
"BNPT saat ini telah memiliki kurang lebih 700 relawan duta damai di beberapa daerah yang berpartisipasi dalam menyebarkan konten-konten positif dan perdamaian untuk menangkal propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya," pungkas Suhardi.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.
Baca SelengkapnyaPerlunya pemanfaatan artificial intelligence (AI) untuk menyebarkan pesan toleransi dan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaDalam lawatannya ke Tanah Papua, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan mengutamakan pendekatan lembut
Baca SelengkapnyaPemerintah memprioritaskan penanganan penyintas bukan hanya dari aspek fisik, melainkan juga psikis dan keberlanjutan finansial.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan Global Terrorism Index semakin baik.
Baca SelengkapnyaAksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaMenko Polkam Budi Gunawan menyatakan, pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas sebagai fondasi penting dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMuseum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnya