Keraton Yogyakarta Ganti Grebeg Maulud dengan Pembagian Rengginang untuk Abdi Dalem

Merdeka.com - Tradisi Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta rutin setiap tahun untuk memeringati Maulid Nabi Muhammad ditiadakan karena pandemi virus Corona, Kamis (29/10). Meskipun demikian Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X menggantinya dengan membagikan rengginang kepada abdi dalem.
Penghageng KHP Kridhomardowo, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro menerangkan jika Grebeg Maulud di Keraton Yogyakarta digelar dengan format yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya pandemi virus Corona.
“Hari ini kami masih melaksanakan acara Grebeg Maulud tapi dengan format yang disesuaikan dalam kondisi pandemi. Grebeg digelar satu tahun tiga kali. Pertama Grebeg Syawal pada awal tahun dilakukan juga seperti ini. Kemudian Grebeg Besar juga sudah seperti ini. Berhubung masih pandemi Grebeg Maulud masih seperti ini (tertutup),” ujar Notonegoro di Keraton Yogyakarta.
Notonegoro menerangkan sebagai pengganti Grebeg Maulud, Sultan HB membagikan uborampe berupa rengginang kepada abdi dalem. Selain itu tradisi menyebar udhik-udhik atau uang koin yang dilakukan Sultan HB X juga ditiadakan.
Notonegoro menuturkan jika pembagian ubo rampe rengginang ini dibagikan kepada abdi dalem di tiga tempat yaitu di Keraton Yogyakarta, Pakualaman dan Kepatihan.
"Esensi pembagian rengginang itu sedekah Raja. Kalau dulu Gunungan ada macam-macam seperti hasil bumi, cuma ini dipilihkan rengginang karena sangat tradisional karena kalau tidak ada Grebeg tidak ada yang buat. Kalau lainnya hasil bumi kan tetap ada khusus ini rengginang dengan pewarnaan itu yang kami pilih,” ungkap mantu Sultan HB X ini.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya