Kesal diumpat dan dipukul, junior di BP2IP Tangerang tikam senior hingga tewas
Merdeka.com - Kesal lantaran diumpat, Gideon Gontha (28) nekat menghujamkan senjata tajam ke dada seniornya Gonsalves (28) di Perumahan Cituis Indah Blok 3 No. 20 RT 04 RW 05 Desa Suryabahari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Korban dan pelaku yang sama-sama bertugas di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang itu, sebelumnya terlibat cekcok mulut hingga akhirnya pembunuhan itu terjadi.
Kapolsek Pakuhaji AKP Suyatno mengatakan, kejadian tersebut bermula saat korban dan tersangka sedang berkumpul dan bercanda bersama dengan tujuh rekannya di lokasi kejadian.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
"Saat itu, korban dan pelaku bersama sejumlah rekannya sedang kumpul-kumpul di tempat kejadian perkara untuk bakar-bakar daging. Kemudian korban membahas tentang loyalitas ke senioritas. Di mana korban sebagai senior, dan tersangka junior," ujar Suyatno di Mapolsek Pakuhaji, Selasa (25/9).
Dia menegaskan, hubungan korban dan pelaku masih sama-sama bertugas di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP). Pertemuan yang sebelumnya penuh keakraban, tiba-tiba memanas sampai kemudian cekcok mulut antara korban dan pelaku terjadi.
Kesal dengan perkataan korban, pelaku pulang ke kontrakannya di daerah Mauk, Kabupaten Tangerang. Namun, berselang beberapa lama, pelaku kembali lagi ke lokasi dengan membawa senjata tajam jenis pisau.
"Terjadi cekcok mulut dan keributan. Teman-teman lainnya sempat melerai. Akhirnya terjadi penusukan oleh tersangka ke dada korban dengan menggunakan pisau dapur yang dibawa pelaku," kata Suyatno.
Sontak korban pun tersungkur setelah dadanya mengalami luka tusuk. Sementara pelaku dan teman-teman lainnya langsung melarikan diri dengan menunggangi motor Suzuki Satria FU.
"Kami mendapatkan laporan, langsung melakukan pengejaran," ucapnya.
Suyatno menambahkan, pihaknya berhasil mengamankan pelaku yang secara membabi buta telah menikam temannya seprofesi itu. Menurutnya, pelaku ditangkap pada malam terjadinya penusukan di wilayah Mauk.
"Dia (Gideon) dijerat Pasal 338 Sub 340 KUHP dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain. Ancaman hukumannya 15 tahun kurungan penjara," jelas Suyatno.
Tersangka Gideon mengatakan, dirinya nekat membunuh korban karena sakit hati setelah dipukul korban. "Sakit hati karena dia pukul saya dan berkata kasar. Padahal sebenarnya itu cekcok masalah lama," kata Gideon kepada wartawan di Polsek Pakuhaji.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku memukul korban sebanyak lima kali di perut, menyebabkan korban jatuh dan pingsan.
Baca SelengkapnyaDugaan penganiayaan itu dikuatkan temuan sementara kepolisian pada tubuh korban terdapat luka lebam.
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, korban bersama keempat orang lainnya dibawa ke kamar mandi.
Baca SelengkapnyaKorban saat itu dibawa ke Rumah Sakit Tarumajaya Hospital.
Baca SelengkapnyaPutu Satria Ananta Rustika (19), tewas diduga usai mendapat penganiayaan oleh TRS, taruna tingkat dua yang kini menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaTim Satreskrim Polresta Tangerang langsung bergerak memeriksa beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengembangkan kasus penganiayaan taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang berujung kematian juniornya.
Baca SelengkapnyaTersangka sempat panik saat korban tergeletak pingsan usai dianiaya di kamar mandi.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya dianiaya berkedok hukuman ala seniornya.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa 10 saksi untuk menyelidiki kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian ini, polisi mengamankan satu orang yang diduga sebagai pelaku.
Baca Selengkapnya