Kesal kena gusur, warga Luar Batang minta Anies Baswedan ubah nasib

Merdeka.com - Warga Luar Batang, Jakarta Utara menaruh harapan besar kepada calon Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan. Merreka berharap Anies mampu meningkatkan kesejahteraan warga yang menjadi korban penggusuran.

"Ya supaya lebih baik lagi dari yang sekarang," kata salah satu warga, Tarmi kepada wartawan, Rabu (3/5).

Bukan tanpa sebab, Tarmi mengungkapkan warga Luar Batang geram, sebab dikabarkan wilayah tersebut akan kembali digusur oleh Pemprov DKI.

Rupanya, kekesalan warga tak hanya tertuju ke Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, melainkan kepada Joko Widodo (Jokowi) saat mengikuti bursa Pilgub DKI 2012 lalu. Pasalnya, saat kampanye Jokowi sempat meminta dukungan politik kepada warga Luar Batang.

"Dulu bilangnya yang udah tinggal lebih dari dua puluh tahun itu akan dikasih sertifikat tanah. Janji nggak akan melakukan penggusuran tapi sekarang kami ditindas seperti ini," kata salah satu warga, Tarmi kepada wartawan, Rabu (3/5).

Kemudian, dikatakan Tarmi, ia dan warga lainnya kembali termakan janji palsu Jokowi saat ingin maju bersama Jusuf Kalla (JK) di Pilpres 2014 lalu. Saat itu Jokowi-JK berjanji tak akan gusur kampung mereka.

"Padahal, kawasan itu hampir 100 persen mendukung PDIP untuk memenangkan Jokowi-JK. Itulah yang disesalkan oleh warga sini. Janji itu meleset nggak ada ditepatin. Dia(Jokowi) bilang, kalau bisa warga ini jangan digusur saya juga pernah digusur waktu di Solo, tapi kenyataannya gusur," sedihnya.

Soal kehidupannya usai terkena penggusuran, Tarmi mengaku kini semakin sulit. Ia menolak direlokasi ke rumah susun yang disediakan Pemprov DKI lantaran biaya pengeluaran yang cukup besar.

"Saya biasa dagang dulu tuh di depan, penghasilan saya bisa Rp 3,5 juta per harinya. Sekarang mah saya cuma dapat keuntungan Rp 250.000 sampe Rp 300.000 per hari," katanya.

"Biaya sewa rusunnya Rp 100.000-an, belum bayar air, listrik, kebersihan kalau ditotal bisa sampai Rp 500.000 sampai Rp 600.000," katanya.