Kisah anak menteri rela hidup susah bersama Letnan Kopassus
Merdeka.com - Cinta adalah pengorbanan. Hal itulah yang membuat putri seorang menteri rela hidup susah bersama seorang letnan Kopassus TNI AD di asrama Cijantung. Rumah petak mungil itu tentu tak sebanding dengan rumah besar ayahnya di kawasan elite Menteng, Jakarta Pusat.
Hal itulah yang dilakoni oleh Devi Pandjaitan. Hari ini tepat 44 tahun pernikahannya dengan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan. Luhut dulu mengawali karirnya sebagai perwira muda di Kopassus. Saat itu gajinya jauh dari cukup.
"Saya ingat panjangnya kisah perkenalan kami. Saya berkenalan dengan istri saya di tahun 1965, yakni 50 tahun lalu. Saya dan istri saya yang cantik itu kemudian banyak bersama-sama di tahun 1966. Tapi kemudian saya masuk Akademi Militer sehingga kontak kami terputus. Setelah saya lulus dari Akademi Militer, barulah kemudian terjalin kontak lagi," demikian kata Luhut di Facebooknya, Jumat (27/11).
-
Mengapa menteri mendapat pensiun? 'Menteri negara yang berhenti Dengan hormat dari jabatannya berhak memperoleh pensiun,' bunyi Pasal 10 dikutip Selasa (15/10).
-
Apa yang diterima menteri selain pensiun? Tidak hanya pensiun bulanan, para menteri yang telah menyelesaikan masa jabatan juga akan mendapatkan Tunjangan Hari Tua (THT).
-
Bagaimana Si Kantan menjadi kaya? Benar adanya, bambu-bambu tersebut dijual dengan harga selangit, membuat diri Si Kantan jadi kaya raya.
-
Mengapa para perwira TNI menyelamatkan uang gaji? Agar Uang itu Tidak Jatuh ke Tangan Musuh Dia membagikan uang pada stafnya, yang langsung memasukkan uang ke dalam kantong dan segera melompat menyelamatkan diri.
-
Siapa menantu Luhut yang jadi Kasad? Presiden Jokowi siang ini dijadwalkan melantik Letjen Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) menggantikan Jenderal TNI Agus Subiyanto yang diangkat menjadi Panglima TNI.
-
Siapa yang kesulitan mencapai tujuan pensiun? Direktur Wealth and Personal Banking HSBC Indonesia, Lanny Hendra, menyebutkan meski perencanaan pensiun menjadi prioritas, faktor lain seperti keinginan menyekolahkan anak ke luar negeri, tekanan ekonomi global, dan meningkatnya biaya hidup sering kali menghambat realisasi rencana pensiun.
Mereka menikah di saat Luhut masih berpangkat Letnan. Setelah menikah Luhut mengajak istrinya hidup bersama di sebuah rumah sederhana di Cijantung. Padahal Devi berasal dari keluar berada yang tinggal di rumah yang bagus di kawasan Menteng.
"Bapaknya pernah sebagai Dirjen Postel dan menjadi Menteri muda pada saat Bung Karno menjadi Presiden RI. Tapi istri saya tetap mau tinggal bersama saya di rumah yang bahkan belum teraliri listrik dan air. Bahkan pada saat Uli, anak pertama kami baru lahir, saya sendiri harus mengangkat air karena tidak ada air. Listrik yang tersedia juga hanya listrik diesel," kata Luhut.
"Tapi istri saya menyesuaikan diri dengan keadaan itu. Dia benar-benar istri seorang prajurit. Kami pindah rumah mungkin sudah sebanyak 12 kali selama saya tentara. Tapi setiap kami pindah, rumah kami selalu dibuat menjadi nyaman meskipun sederhana sekali," pujinya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus istri polisi pamer harta di media sosial kembali viral. Lupa dengan teladan pendiri Bhayangkari.
Baca SelengkapnyaKetika menyandang pangkat perwira pertama kepolisian, ia hanya menerima gaji puluhan ribu. Sementara, ia sudah harus menanggung kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menceritakan cerita masa kecilnya yang tak mampu beli beras hingga harus ke sawah setiap pagi.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaLaksamana Yudo Margono mengungkapkan gaji pertamanya saat menjadi prajurit TNI, hanya bisa dipakai untuk beli satu setel baju dan celana.
Baca SelengkapnyaSepeninggal sang ayah, dia dan saudaranya hanya hidup dari uang pensiunan.
Baca SelengkapnyaLahir dari keluarga miskin, Ganjar Pranowo pernah jadi tukang ojek stasiun.
Baca SelengkapnyaBocah yang dulu berjualan rokok dan kemenyan itu menjadi orang nomor satu di tubuh TNI AD.
Baca SelengkapnyaHanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaBergelimang harta tak menjamin semua keinginan Sultan Ibrahim dapat diraih dengan mudah.
Baca SelengkapnyaDari hasil kerjanya, dia menabung hingga bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Baca Selengkapnya