Kisah Andi Mustafa, berhasil selamat dari gempa saat berzikir
Merdeka.com - Mukjizat Tuhan dirasakan seorang warga yang tinggal di Jalan Kana 2, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat. Salah satu wilayah yang terdampak gempa paling parah.
Adalah Andi Mustafa. Dia lolos dari maut karena berzikir saat gempa magnitudo 7,4 mengguncang Palu dan Donggala. Andi masih ingat insiden dahsyat yang terjadi pada Jumat, (28/9). Saat itu Andi hendak melaksanakan salat maghrib. Seketika isi rumah goyang tak karu-karuan. Istrinya berteriak-teriak menyuruhnya ke luar.
"Saya sedang berwudhu di kamar mandi. Kemudian, ambil sarung ehh Maytua bilang keluar saja, keluar saja," ucap dia, Sabtu (6/10).
-
Kenapa pendaki lari menyelamatkan diri saat erupsi? Mereka hanya memikirkan bagaimana cara selamat dari abu erupsi.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Apa yang terjadi jika pendaki jatuh? 'Yang sering naik dan yang sering bikin konten, ini ke bawahnya sangat jauh, bisa sampai puluhan meter. Makanya yang jatuh kami pastikan tidak akan dievakuasi apapun alasannya. Karena apapun alasannya, ini sangat berbahaya,' terang pencinta alam tersebut.
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Bagaimana cara berdoa sebelum keluar rumah? 'Barangsiapa keluar dari rumahnya lalu mengucapkan: Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, walaa hawla walaa quwwata illa billah.'
-
Kenapa masuk rumah baca doa? Ketika masuk ke dalam rumah, umat Islam dianjurkan untuk menyebut nama Allah. Anjuran ini terdapat dalam hadis yang sifatnya umum yang membicarakan keutamaan orang yang memasuki rumah dengan menyebut nama Allah.
Andi berlari-lari mencari perlindungan. Namun, langkah terhenti sebab jalan menuju pintu keluar tertutup material bangunan. Dia memutuskan berdiam diri di dalam rumah. Dia duduk bersila sambil berzikir dengan tasbih, bertahmid dan bertakbir.
Dari situ rupanya Tuhan menunjukkan kuasanya. Tiba-tiba cahaya putih muncul dan tembok terbelah. Itu menjadi jalan keluar.
"Tembok rumah ambruk ke belakang. Lalu tahu tahu saya sudah dalam keadaan duduk bersila," ucap dia.
Dalam situasi masih genting, Andi berhasil menyelamatkan diri mecoba menolong orang-orang terdekat. Ternyata ada dua tetangga yang tejepit reruntuhan bangunan.
"Satu orang selamat. Satunya lagi meninggal karena timbunannya parah sekali," ujar dia.
Saat ini, Andi masih tak percaya atas nikmat tersebut. Menurut dia secara logika, hal itu tidak mungkin bisa hidup. "Kalau bicara selamat tidak masuk akal," ungkap dia.
Anaknya juga selamat
Anaknya yang bernama Andy Rizky juga selamat. Sedangkan, istrinya meninggal akibat peristiwa itu.
"Saat gempa cuma dua orang. Saya sama istri. Tapi Istri lari duluan dan dia tertimbun," ucap dia.
Andi menceritakan, anaknya berusaha menghindari gundukan tanah. Saat kejadian, bentuk tanah mirip seperti ular besar.
"Ada tiga orang bersama anak saya. Tapi mereka semua tenggelam di tanah," ucap dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban sedang menghadapi tantangan suhu yang dingin ekstrem pada malam hari di bawah nol derajat celcius.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Marapi yang terjadi pada 3 Desember 2023 masih menyisakan duka bagi keluarga korban yang gugur.
Baca SelengkapnyaSeorang haji backpaker cerita saat ia tidur di Muzdalifah dengan menggunakan alas kardus.
Baca SelengkapnyaSantri Yatim Piatu Hafiz Quran Jatuh dari Lantai 3 Pesantren di Tasikmalaya
Baca SelengkapnyaBerikut cerita cowok yang mau tinggalkan salat namun langsung mendapat kebaikan dari Allah SWT.
Baca SelengkapnyaPerjuangan seorang mahasiswa yang kebanjiran saat hendak seminar ini viral, berakhir dapat pujian.
Baca SelengkapnyaNana Mirdad terkejut saat merasakan gempa di rumahnya. Ia teriak dan langsung membawa semua orang yang ada di rumah untuk keluar.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca Selengkapnya