Kisah Mengharukan Neti Hastuti, dapat Hidayah Bisa Menghafal Qur'an di Usia Senja
Neti merasakan dapat karunia dan hidayah dari Allah SWT berupa kemampuan dan kesempatan untuk menghafal Alquran meski usianya sudah tak lagi muda.
Neti tergabung dalam Kelas Tahsin Tahfidz di PPPA Daarul Qur'an Bogor Batch 8.
-
Kenapa Yunifah Ismawati menghafal Al-Quran? Yunifah Ismawati membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus menimba ilmu dengan menghafal Al-Quran.
-
Kenapa niat penting untuk hafal Al-Quran? Niat yang benar merupakan salah satu syarat cara menghafal Alquran. Niatkan menghafal Al Qur'an untuk beribadah dan ingin mendapatkan pahala terbaik di sisi Allah SWT.
-
Bagaimana cara menghafal doa qunut? Jika memungkinkan, cobalah untuk menghafal doa qunut secara bertahap. Mulailah dengan menghafal satu bagian kecil setiap hari.
-
Bagaimana cara menenangkan hati dengan Al-Quran? Doa penyejuk hati ini ada di dalam Al-Quran dan hadist.
-
Bagaimana cara membaca doa qunut nazilah? Membaca doa qunut di setiap salat wajib pada rakaat terakhir setelah rukuk.2. Membaca doa qunut nazilah.3. Membaca doa qunut nazilah setelah salat wajib.4. Bagi imam yang membaca doa qunut nazilah dapat mengubah kata ganti sendiri menjadi kata ganti untuk orang banyak. Makmum cukup mengaminkannya.
Kisah Mengharukan Neti Hastuti, dapat Hidayah Bisa Menghafal Qur'an di Usia Senja
Tak pernah ada yang tahu kapan Allah SWT menurunkan hidayah kepada hambanya. Seperti itulah yang mungkin dirasakan Neti Hastuti.
Wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini sudah berusia 55 tahun. Tetapi siapa sangka, di usia senjanya, dia mendapat karunia dan hidayah dari Allah SWT berupa kemampuan dan kesempatan untuk menghafal Alquran.
Bagi wanita 55 tahun ini, menghafal Alqu'an di usia kepala 5 bukan hal mudah. Namun, berkat keteguhan hatinya membuka lembaran-lembaran kalam Allah SWT, sedikit demi sedikit dia mulai menghafal.
Dalam proses menghafal, Neti tergabung dalam Kelas Tahsin Tahfidz di PPPA Daarul Qur'an Bogor Batch 8. Baginya, mengikuti program PPPA Daarul Qur’an Bogor tersebut adalah suatu kebahagiaan tersendiri. Dia seolah mendapatkan kembali semangat beragama yang selama ini diimpikan.
"Seakan saya terlahir kembali ke dunia ini dengan kesempatan kedua untuk mempelajari al-Qur’an dan itu sungguh sangat membahagiakan," ungkap Neti.
Neti mengaku sudah sejak lama punya impian bisa menghafal Alqur'an. Namun, banyak faktor yang membuatnya tak kunjung terwujud.
Saat ini pun, proses belajar yang dijalani tak selalu berjalan lancar. Banyak hambatan mengadang seperti faktor usia, kesibukkan sehari-hari, hingga metode menghafal yang dirasa kurang cocok.
Namun, kegalauan Neti hilang seketika saat Allah SWT menunjukkan jalan untuknya. Atas izin Allah, ketika membuka media sosial ia memperoleh informasi mengenai program Tahsin Tahfidz PPPA Daarul Qur’an Bogor.
“Pada saat itu juga, saya membulatkan tekad untuk mengikuti program tersebut. Mendaftar secara online di angkatan ke-8 yang berlangsung tanggal 8 November 2021 hingga 21 Februari 2022," katanya.
Setelah selesai mengikuti program PPPA Daarul Qur’an Bogor tersebut, ia merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Ia merasa menjadi pribadi yang lebih tenang dan tentram dengan al-Qur’an. Ia merasakan betapa nikmatnya menjadi salah satu keluarga Allah SWT melalui Alqur’an.
Setiap firman-firman Allah yang dibaca dan dihafalnya mulai terasa bermakna. Kini, setiap huruf yang termaktub di dalam Alqur’an bisa ia hayati dengan lebih baik. Ia semakin yakin bahwa Alqur’an adalah petunjuk Allah SWT bagi manusia.
“Proses penghayatan pesan Alqur'an untuk kemaslahatan hidup di dunia dan di akhirat serta kisah-kisah umat terdahulu yang semakin menguatkan keyakinan bahwa al-Qur’an itu memang adalah Hudan Linnas atau petunjuk bagi manusia yang sesungguhnya," ujar Neti.