Komisi I DPR Ungkap Kerja Sama yang Ingin Dibangun Prabowo saat Bertemu Putin
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menilai pertemuan Prabowo dan Putin sebagai bentuk konsistensi Politik Luar Negeri Indonesia yang bebas aktif.
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid memandang pertemuan antara Presiden Terpilih yang juga Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai bentuk konsistensi Politik Luar Negeri Indonesia yang bebas aktif.
"Pertemuan antara Pak Prabowo dengan Presiden Rusia menunjukkan konsistensi politik luar negeri bebas aktif Indonesia. Kunjungan ke Rusia juga menunjukkan strategi Good Neighbour Policy yang memprioritaskan menjaga hubungan baik dengan setiap negara serta memastikan kebijakan luar negeri Indonesia yang independen dan bebas campur tangan asing," kata Meutya Hafid, dalam keterangannya, Kamis (1/8).
Politisi Partai Golkar ini pun mendukung peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Rusia di berbagai bidang.
"Kerja sama Indonesia dengan Rusia di bidang pertahanan, ketahanan pangan, dan energi, sangat penting bagi kepentingan nasional Indonesia saat ini," ujarnya.
"Di bidang pertahanan, Pak Prabowo berencana memperkuat pertahanan Indonesia dengan melakukan alih teknologi dari Rusia. Kita tahu bersama TNI AU masih menggunakan pesawat jet tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30, melalui alih teknologi dari Rusia, akan mengurangi ketergantungan alutsista dengan negara lain serta mewujudkan kemandirian industri pertahanan Indonesia di masa yang akan datang," lanjut Meutya Hafid.
Sebelumnya Menteri Pertahanan (Menhan) RI dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungan kerjanya ke Moskow, Rusia (31/7).
Pertemuan ini terasa berbeda karena Prabowo Subianto disambut hangat dengan standar penerimaan kepala negara.
Prabowo dan Putin membahas peningkatan kerja sama Indonesia dan Rusia di berbagai bidang termasuk pertahanan, energi, pangan, infrastruktur, investasi hingga pertanian.