Kondisi Ciamis dan Pangandaran Usai Puluhan Rumah Rusak Disapu Puting Beliung
Dipastikan tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu.
Angin puting beliung merusak puluhan rumah di wilayah Kabupaten Ciamis dan Pangandaran, Jawa Barat. Dipastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang terjadi pada Sabtu (21/12) kemarin itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani menyebut bahwa angin puting beliung di wilayahnya menyebabkan rusaknya 38 rumah. Puluhan rumah yang rusak tersebar di beberapa wilayah.
“Berdasarkan hasil asesmen, di Desa Dayeuhluhur ada 18 rumah yang rusak dan di Desa Jatinagara ada 20 rumah, seluruhnya di Kecamatan Jatinagara. Selain merusak rumah, angin puting beliung juga sempat menumbangkan empat pohon,” sebut Ani kepada wartawan.
Selain merusak rumah, menurut Ani, sejumlah fasilitas lainnya seperti musala dan masjid juga mengalami kondisi serupa. Namun mayoritas kerusakannya masuk dalam kategori ringan di bagian gentengnya.
"Paling banyak atap genting terbang, tetapi memang ada rumah tertimpa pohon tumbang milik Erah, Unut, Masjid Nurul Ikhsan, Titim, Ahmad Syarif,” katanya.
Detik-detik terjadinya angin puting beliung di Kabupaten Ciamis diketahui sempat terekam kamera telepon genggam milik warga. Video rekaman tersebut pun sempat beredar di aplikasi perpesanan dan media sosial.
Salah satu video yang beredar adalah rekaman dengan durasi 4 menit 52 detik yang memerlihatkan sejumlah pohon bergoyang dan beterbangannya sejumlah atap rumah. Dalam video, teriakan takbir dan istighfar dari sejumlah warga tampak jelas terdengar.
Di Pangandaran, angin puting beliung yang terjadi di hari yang sama merusak sejumlah rumah di Desa Wonoharjo. Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran, Nana Suryana menyebut dalam kejadian itu 4 rumah mengalami kerusakan namun dipastikan tidak ada korban jiwa.
"Warga terdampak ada 4 kepala keluarga (KK) 13 jiwa. 1 rumah mengalami rusak berat dan penghuninya harus mengungsi ke rumah saudaranya, sedangkan tiga rumah lainnya diketahui mengalami kerusakan ringan.
Selain merusak rumah, menurut Nana, dalam kejadian itu sejumlah pohon tumbang akibat sapuan angin yang sangat kencang. Petugas di lapangan yang merupakan gabungan dari TNI, Polri, Tagana dan unsur lainnya melakukan evakuasi pohon dengan cara memotongnya.