Kondisi Terkini Adonara Flores Timur Usai Bentrok Berdarah 2 Desa, Puing Berserakan jadi Saksi Bisu
Peristiwa itu menyebabkan satu orang tewas. Penyebab pasti bentrokan tersebut masih terus diselidiki,
Tim Identifikasi Polres Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sebuah rumah yang terbakar bersama warga Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat.
Tim mengumpulkan bukti-bukti terkait kebakaran tersebut untuk kepentingan penyelidikan. Setelah itu, korban tewas yang ditemukan di dalam rumah langsung dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Waiwadan untuk dilakukan visum.
Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita mengatakan, usai proses visum jenazah dibawa kembali ke Kantor Desa Bugalima untuk disemayamkan. Ia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan balasan dan menyerahkan penyelesaian konflik kepada pihak berwenang.
"Kami meminta masing-masing tokoh masyarakat menahan diri. Tidak ada masalah yang harus diselesaikan dengan kekerasan. Pemerintah, Polri, dan TNI siap menangani situasi ini dengan baik," ucapnya, Selasa (22/10).
Menurut I Nyoman Putra Sandita, dua kelompok yang bertikai telah mencapai kesepakatan untuk tidak melakukan penyerangan lebih lanjut. Polisi juga telah mengamankan sejumlah orang sebagai dalang aksi saling serang tersebut.
"Saat ini situasi di lapangan sudah lebih kondusif. Kami telah mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," ungkapnya.
Kini personel Polsek Adonara Barat,l dibantu oleh Polres Flores Timur dan TNI, melakukan patroli cipta kondisi di wilayah yang terdampak konflik. Patroli ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Adonara Barat, Ipda Januardana Rambi, Ipda Stefen A. Lidimaran, serta Danramil 1624/02 Adonara, Mayor Inf. Samiun.
Selain patroli, pihak Kepolisian juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait lainnya untuk mencari solusi damai atas konflik ini. Kapolres menegaskan bahwa semua langkah pencegahan sedang diambil untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, termasuk penambahan personel jika diperlukan.
Kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk kembali ke rumah masing-masing dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memperburuk situasi. "Kami terus mengupayakan agar situasi tetap terkendali dan berharap masyarakat dapat mematuhi arahan yang diberikan demi menjaga keamanan bersama," tutup I Nyoman Putra Sandita.
Sebelumnya, bentrok antar kampung kembali terjadi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (21/10). Konflik berdarah itu melibatkan warga Desa Ilepati dan Bugalima, Kecamatan Adonara Barat.
Belum diketahui pasti penyebab pecahnya perang tanding tersebut. Namun kuat dugaan konflik itu dipicu perebutan batas lahan. Bentrok itu juga menyebabkan sejumlah rumah milik warga Desa Bugalima terbakar.