KONI Jatim: Shalfa Dipulangkan karena Indisipliner, Bukan Soal Perawan
Merdeka.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim melakukan penyelidikan terkait dengan kabar soal atlet nasional Senam Lantai yang diproyeksikan untuk SEA Games Filipina, Shalfa Avrila dipulangkan akibat tidak perawan. Hasilnya, KONI Jatim memastikan jika pemulangan Shalfa bukan karena persoalan itu.
Ketua Harian KONI Jatim, M. Nabil mengatakan, berdasar laporan yang diterima dari pelatih Timnas, pencoretan dilakukan karena atlet tersebut melakukan tindakan indisipliner. Sehingga, kabar pemulangan karena masalah keperawanan itu dipastikannya tidak benar.
"Jadi persoalannya karena persoalan kedisiplinan, bukan lantaran status keperawanan. Soal kedisiplinan, masing-masing cabang olahraga ada standarnya," katanya, Jumat (29/11).
-
Siapa pemain Timnas yang pernah diusir? Shin Tae-yong mengungkapkan bahwa beberapa pemain berusaha untuk menipunya. Di sisi lain, pelatih berusia 53 tahun ini menegaskan bahwa ia sangat tidak suka dengan kebohongan. 'Oleh karena itu, saya memutuskan bahwa jika ada yang berbohong, mereka akan langsung dikeluarkan dari tim nasional,' ungkap Shin Tae-yong dalam sebuah acara wawancara di kanal YouTube Yeon Cheon-jae. 'Sekitar sepuluh pemain diusir karena masalah ini. Aturan yang paling utama adalah, jika berbohong, langsung keluar. Saya sudah mengumumkannya dengan jelas. Saya sangat tidak suka dengan kebohongan. Begitu ada kebohongan, langsung keluar dari tim nasional. Setelah itu, perilaku tersebut mulai berubah,' tambahnya.
-
Siapa pelatih Timnas Indonesia? Pasukan Shin Tae-yong sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi pertandingan penting di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Ronde 3.
Dia menambahkan, tuduhan atlet tersebut tidak perawan sama sekali tak dibenarkan. Apalagi pihaknya sudah membuktikan dengan melakukan tes secara medis.
"Sudah kita buktikan, dan hasilnya dia itu masih perawan kok," jelasnya.
Sayangnya hingga saat ini, Nabil belum mengetahui persis mengapa tuduhan itu disampaikan dan dibesarkan di media. Apalagi, persoalan tersebut dianggapnya tidak ada hubungannya dengan prestasi maupun cabang olahraga yang digelutinya.
Ia menambahkan, berdasarkan data KONI Jatim, prestasi Shalfa Avrilla Siani ini masih jauh dari harapan. Apalagi, dari laporan tim pelatih ia kerap melakukan tindakan indisipliner seperti sering keluar malam, bahkan pulang tengah malam.
Shalfa Avrilla Tidak Masuk Skuad Pelatnas
Shalfa Avrilla sebelumnya tidak masuk dalam skuad Pelatnas. Namun, karena atlet utama Tasya Miranda harus melakukan tindakan operasi dan melakukan pemulihan yang cukup lama karena cedera. Sehingga atlet yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA ini pun dipanggil untuk mengikuti Pelatnas.
Sebelumnya, seorang atlet Sea Games dari cabang Senam Artistik asal Kota Kediri, Jawa Timur, Shalfa Avrila Siani dipulangkan paksa oleh tim pelatihan karena dituduh sudah tidak perawan. Atas tuduhan tersebut pihak keluarga memeriksa atlet tersebut ke RS Bhayangkara dan tidak terbukti.
Orang tua atlet, Ayu Kurniawati kecewa dengan tuduhan tersebut terlebih putrinya gagal mewakili Indonesia di ajang Sea Games 2019 Filipina. Shalfa dicoret tim kepelatihan dengan alas sudah tidak perawan.
Mendengar kabar tersebut keluarga menjemput Shalfa di Pelatnas Sea Games, Gresik.
"Ternyata hasil pemeriksaan tim dokter, selaput daranya masih utuh. Saat ini Shalfa terpukul hingga tidak mau bersekolah," kata Ayu Kurniawati, Ibu Kandung Shalfa, Jumat (29/11).
Demi mencari keadilan, Imam Mukhlas, kuasa hukum keluarga melapor hal tersebut ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menpora dan pihak terkait lain. Tim kuasa hukum meminta Kemenpora menindak keputusan pelatih yang merusak nama baik atlet dan mengembalikan kepercayaan dirinya.
Shalfa telah berjuang keras demi menggapai cita citannya. Shalfa mulai masuk Pelatnas ketika masih duduk di bangku kelas 5 SD. Sejak saat itu Shalfa berpisah dengan orang tuanya. Selain memborong puluhan medali, Shalfa juga dua kali meraih piagam Satya Yasa Cundamani, sebuah penghargaan tertinggi dari Pemerintah Kota Kediri.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Shin Tae-Yong mengaku telah blacklist 10 pemain Timnas Indonesia akibat berbohong dan indisipliner. Siapa saja sosoknya?
Baca SelengkapnyaBerikut nama-nama pemain yang pernah dicoret Shin Tae-yong karena indisipliner.
Baca SelengkapnyaUpacara digelar secara In Absentia karena tidak dihadiri oleh Bripka SF.
Baca SelengkapnyaSiswi tersebut dianggap melanggar tata tertib sekolah.
Baca SelengkapnyaSebagai seorang pelatih, Shin Tae-yong dikenal tegas dan tanpa kompromi soal kedisiplinan dan aturan.
Baca SelengkapnyaSardian meminta masyarakat tidak mengkaitkan kasus yang menimpa S (50) dengan persoalan kepartaian.
Baca SelengkapnyaKubu terdakwa meyakini Kiai Fahim tidak bersalah dan terjadi fitnah.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaKasus itu bermula ketika anak perempuan MR, warga Kecamatan Candipuro dikabarkan hamil oleh warga setempat.
Baca SelengkapnyaPimpinan Ponpes di Karawang Kiky Andriawan diadukan ke kepolisian atas tuduhan pelecehan seksual terhadap santriwati.
Baca SelengkapnyaPelapor kasus ini pertama kalinya adalah HA, istri Kiai Fahim.
Baca SelengkapnyaKepsek membantah ada intervensi darinya soal keputusan tak menaikkan kelas siswi tersebut karena laporan orang tua MSF soal pungli.
Baca Selengkapnya