Kronologi Dadang Buaya Kejar Anggota TNI ke Markas Koramil di Garut
Merdeka.com - Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0611 Garut, Letkol CZi Deni Iskandar menyebut, tidak ada insiden penyerangan yang terjadi di wilayah teritorialnya. Yang sebenarnya terjadi adalah adanya aksi pengejaran yang dilakukan oleh sekelompok warga kepada beberapa orang yang datang ke Koramil Pameungpeuk.
"Saya pastikan tidak ada penyerangan ke Koramil Pameungpeuk. Bisa dicek langsung, tidak ada kerusakan sedikit pun di sana. Saya pastikan itu, karena saat kejadian saya sedang berada di sana melakukan tugas dinas," sebut Dandim, Sabtu (29/5).
Dia menjelaskan, saat itu ada sekelompok warga yang datang mengejar dua orang anggota TNI dan Polri yang masuk setelah berupaya melerai keributan antara mereka dengan seorang nelayan, namun malah berujung pertikaian.
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk mencegah pertikaian? Komandan Kompi (Danki) Alpha Mayor Inf Handi Wibowo segera melaksanakan prosedur tetap sebagai pasukan misi perdamaian PBB. Selanjutnya Danki Alpa melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas dan menyiapkan Quick Reserve Team (QRT) yang berjumlah 23 personel untuk menghadang tank Markava milik Israel guna mencegah terjadinya pertikaian dengan tentara Lebanon.
-
Siapa yang memastikan tidak akan menggusur TK Gudang Peluru? 'Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur),' kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Apa yang dilakukan TNI-Polri di Pemalang? 'Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,'
-
Apa yang dilakukan Tim Patroli? Sebanyak sembilan anggota tim patroli perintis Polres Bekasi Kota diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya setelah tujuh remaja ditemukan tewas di kali. Tujuh remaja tewas saat kabur dari anggota kepolisian yang melakukan patroli.'Sampai dengan saat ini, yang diperiksa itu ada 9 anggota patroli perintis Polres Metro Bekasi Kota,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, saat dikonfirmasi, Senin (23/9).
-
Kenapa TNI-Polri patroli di Pemalang? 'Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,'
Sebelum datang ke koramil, ia mengungkapkan bahwa anggota TNI yang diketahui sebagai perwira di Kodim 0508 Depok saat itu berusaha menyelesaikan permasalahan kakaknya yang merupakan seorang nelayan dengan seorang warga yang bernama DA atau Dadang alias Dadang Buaya yang sedang mabuk.
Anggota TNI tersebut, menurut Dandim, saat itu memang sedang izin untuk membereskan makam anaknya yang belum lama meninggal dunia.
“Kakaknya anggota ini, saat itu memang sedang diancam oleh si Dadang menggunakan pisau belati. Ia akhirnya datang menggunakan mobil bersama keluarganya,” ungkapnya.
Saat berupaya menyelesaikan persoalan, rekan Dadang yang berjumlah belasan orang yang juga dalam kondisi mabuk, datang sehingga terjadi keributan. Saat ribut, dua orang anggota Polri datang setelah menerima laporan warga yang kemudian ikut melerai.
Meski sudah ada tiga orang yang berupaya melerai, persoalan rupanya tidak selesai, yang ada Dadang dan rekan-rekannya makin beringas. Anggota TNI bersama keluarganya ditambah seorang anggota polisi langsung masuk ke mobil untuk menghindari persoalan yang semakin berkembang jauh. Saat itu, mobil tersebut pun sempat dipukuli dan ditendangi.
“Karena merasa anggota TNI, tentu yang dipikirnya adalah Koramil untuk menjadi tempat yang aman bagi keluarga. Satu anggota polisi lainnya, dia langsung ke kantor Polsek Pameungpeuk,” katanya.
©2021 Merdeka.com/istimewaSaat anggota TNI, keluarganya, dan satu anggota Polisi sampai di markas Koramil Pameungpeuk, portal saat itu langsung ditutup untuk mewaspadai hal yang tidak diinginkan. Tidak lama setelah datang, rombongan Dadang yang berjumlah sekitar 15 orang rupanya mengejar ke markas Koramil Pameungpeuk.
Walau sempat mengejar, Dandim memastikan bahwa Dadang dan belasan rekannya tidak sampai masuk melewati portal.
“Bisa dilihat di video yang beredar, semuanya terjadi di luar portal. Kalau masuk portal, apalagi sampai melakukan perusakan, tentu ada tindakan sesuai prosedur yang berlaku yang akan kita lakukan,” ucapnya.
Para anggota TNI yang melakukan penghadangan, menurutnya saat itu berusaha melakukan pendekatan agar tidak melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.
Lebih dari itu, anggotanya pun sempat mengamankan sejumlah senjata tajam yang disimpan Dadang CS di dalam mobilnya.
Setelah melakukan pendekatan, rombongan Dadang CS pun akhirnya meninggalkan Koramil Pameungpeuk. Namun rupanya mereka mendatangi Polsek Pameungpeuk untuk mencari satu anggota polri lainnya dan sempat berbuat rusuh tapi berhasil diusir.
©2021 Merdeka.com/istimewaDandim mengaku bahwa saat itu pihaknya melakukan koordinasi dengan Kapolres Garut. Tidak butuh waktu lama, Dadang dan satu rekannya ditangkap dari rumahnya.
“Kita sudah serahkan kepada pihak kepolisian untuk proses lebih lanjut. Pelapor dalam kasus ini adalah nelayan yang merupakan kakaknya anggota TNI,” katanya.
Saat ini, Dadang bersama seorang rekannya diketahui sudah berada di Polres Garut. Pihak kepolisian, hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan kepada keduanya. Selain itu juga, belasan orang lainnya yang terlibat, saat ini masih dalam pengejaran.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (POM) TNI di kawasan Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta warga Pulau Rempang tidak perlu khawatir dengan kehadiran prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan
Baca SelengkapnyaDalam penangkapan itu, satu unit mobil milik petugas rusak usai dilempari batu oleh sejumlah warga.
Baca SelengkapnyaPangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan bahwa di sekitar lokasi gudang peluru yang meledak, sudah aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi.
Baca SelengkapnyaPangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa akibat Gudang Amunisi
Baca SelengkapnyaTidak benar Pos TNI di Kampung Pamebut Distrik Yugumuak Kabupaten Puncak diserang KKB pada hari Jumat 1 Maret 2024," kata Kapendam XVII/Cen Letkol Inf Candra
Baca Selengkapnya