Kumpulkan ahli, kepala BNPT minta masukan atasi terorisme
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius mengumpulkan para ahli untuk membahas perkembangan kasus terorisme di Tanah Air dan mancanegara. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto hadir dalam pertemuan ini.
Para ahli yang hadir yakni ahli agama, psikologi, hukum dan hubungan internasional. Suhardi berharap masing-masing ahli melalui pemikiran dari sisi keilmuannya bisa bersama-sama menanggulangi aksi-aksi terorisme.
Dia mengatakan, dalam rapat diberikan update mengenai penanggulangan terorisme teraktual yang ada di dalam negeri maupun internasional. Diharapkan para kelompok ahli tersebut dapat memberikan masukan kepada BNPT.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
-
Siapa yang hadir dalam Rapat Koordinasi Diskominfotik se-NTB? Peserta dari seluruh jajaran pimpinan pada Dinas Kominfo kabupaten/kota dan jajaran pimpinan Diskominfotik Provinsi NTB beserta mitra kerja multipihak.
-
Siapa yang hadiri diskusi Kemensos? Dihadiri Kepala Sentra Terpadu dan Sentra, Kepala Balai, Komisi Nasional Disabilitas dan para akademisi perwakilan dari Universitas Negeri Surabaya, acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia di pertemuan Konsultasi? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa yang gelar rapat bahas situasi Timur Tengah? Presiden Jokowi hari ini dijadwalkan menggelar rapat khusus membahas situasi geopolitik terkini menyusul serangan Iran ke Israel yang memicu ketegangan di Timur Tengah yang dikhawatirkan berdampak terhadap Indonesia.
"Harapan kami apa yang sudah didengar maka para kelompok ahli akan menulis atau memberikan saran kepada BNPT mengenai bagaimana treatment dalam menanggulangi masalah terorisme di Indonesia," ujarnya di kantor perwakilan BNPT di salah satu Gedung kantor Kementerian Jakarta, Senin, (24/10).
Alumni Akademi Kepolisian 1985 ini menjelaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi untuk bertemu dengan para kelompok ahli tersebut minimal setiap dua bulan sekali. Hal ini juga terkait dengan rencana BNPT melibatkan 17 kementerian dan lembaga.
"Telah dikeluarkan surat keputusan Menko Polhukam terkait pelibatan 17 K/L yang mempunyai koordinasi langsung dengan BNPT. Ini juga akan diinformasikan kepada kelompok ahli untuk dijadikan masukan," ujar mantan Kapolda Jawa Barat itu.
Menurutnya, masukan lain dari kelompok ahli mengenai pola integrasi yang dapat dilakukan dengan sejumlah kementerian. Dengan begitu penyelesaian masalah terorisme bisa terintegarasi dengan maksimal.
"Dari seluruh perwakilan kementerian akan kita guidance untuk mengambil peran di masing-masing tugasnya, melapor ke menterinya kemudian menteri mengambil keputusan, sehingga semua itu menjadi rancangan aksi nasional yang dikoordinasikan oleh BNPT. Dengan format seperti itu pada ahli akan melihat hal itu menjadi lebih terintegrasi dan sistematis dalam menanggulangi masalah terorisme di Indonesia," jelasnya.
Selain itu, menurutnya, dengan melihat video dan perkembangan kasus terorisme para kelompok ahli sangat terkejut. Selama ini perkembangan radikalisme dan terorisme di media sosial semakin masif.
"Kelompok ahli ini juga akan kita libatkan sebagai narasumber dalam setiap acara kegiatan. Mereka akan mengemas kira-kira perspektif keilmuannya masalah terorisme sesuai dengan bidangnya masing-masing," tandasnya.
Kelompok ahli BNPT yang hadir yakni Ansyaad Mbai (ahli terorisme), Azyumardi Azra (ahli agama), Syaiful Bakhri (ahli hukum), Hamdi Muluk (ahli psikologi), Iwan Gardono Sujatmiko (ahli sosiologi), Romli Atmasasmita, Hamdan Zoelva (ahli hukum), Hikmahanto Juwana dan Yanyan M. Yani (ahli hukum internasional). Hanya Nasaruddin Umar (ahli agama) yang berhalangan karena sedang berada di Chile. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BNPT Republik Indonesia (RI) baru saja meresmikan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme.
Baca SelengkapnyaKetua KPK Firli Bahuri Temui Panglima TNI, Jelaskan Kronologi Kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaSementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada BNPT untuk lebih memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaMarthinus dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/12).
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaAMMTC ke-17 diharapkan menjadi platform bagi negara-negara ASEAN untuk mengevaluasi kemajuan dan kolaborasi dalam mengatasi tantangan.
Baca SelengkapnyaHal itu dia sampaikan Andika saat merespons kabar Hendropriyono masuk dalam struktur TPN Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaBerikut momen eks Panglima TNI ajak Laksamana Yudo hingga Kabareskrim untuk membahas masalah penting.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto melantik penasihat khusus presiden di Istana Negara
Baca SelengkapnyaBustan menegaskan perlu adanya kolaborasi dan sinergisitas semua pihak, untuk memberantas paham radikalisme dan terorisme.
Baca Selengkapnya