Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lapas Sentul jadi pusat deradikalisasi napi teroris, beroperasi 2017

Lapas Sentul jadi pusat deradikalisasi napi teroris, beroperasi 2017 Ilustrasi Teroris. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyiapkan modul deradikalisasi menyusul segera dioperasikannya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) khusus napi terorisme yaitu Lapas Kelas IIB Sentul, awal 2017 mendatang. BNPT juga berkewajiban menyiapkan materi pengamanan Lapas.

"Saat ini penyelesaian Lapas Kelas IIB Sentul dalam tahap finishing. Lapas ini akan menjadi pusat deradikalisasi bagi napi terorisme yang selama ini tersebar di Lapas-Lapas seluruh Indonesia," kata Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen Abdul Rahman Kadir, Kamis (29/12).

Abdul menegaskan keberadaan Lapas khusus napi terorisme mengharuskan BNPT dan Ditjen PAS, dalam hal ini Lapas dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) menjalin sinergi dan kerjasama yang lebih baik lagi. Ini penting karena menyangkut pelaksanaan program deradikalisasi yang lebih efektif dan tepat sasaran.

"Saya berharap sinergitas BNPT dengan Ditjen PAS bisa semakin baik demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari penyebaran paham radikal dan terorisme, khususnya di dalam Lapas," tuturnya.

Terkait pelaksanaan Rapat Evaluasi Program Pelaksanaan Deradikalisasi Tahun 2016, Abdul mengungkapkan kegiatan evaluasi ini untuk melihat apa yang sudah dilakukan, serta melihat kelebihan dan kekurangan pelaksanaan program deradikalisasi. Dari evaluasi ini, BNPT dapat mengetahui kinerja apa saja yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki.

Rapat evalulasi ini digelar selama tiga hari, 28-30 Desember, dengan dihadiri 123 peserta meliputi Kepala lembaga Pemasyarakatan (Kalapas), Balai Pemasyarakatan (Bapas) se-Indonesia, Ditjen PAS Kemenkumham, dan akademisi atau praktisi.

Ia berharap rapat evaluasi ini dapat merumuskan dan memformulasikan metode-metode yang baru untuk pembinaan napi terorisme di tahun yang akan datang. Dengan mengevaluasi secara komprehensif dari desain program, waktu pelaksanaan, capaian dan sasaran, metode serta materibdan tenaga pelaksana (ahli psikologi, ahli agama), akan mengefektifkan program deradikalisasi yang dilakukan BNPT.

"Konsep deradikalisasi yang telah terlaksana dari beberapa tahapan misalnya dari tahap identifikasi, rehabilitasi, redukasi dan resosialisasi, bisa dibahas bersama dalam forum evaluasi ini. Bagaimanapun ini menjadi penting karena evaluasi akan mempengaruhi program dan kinerja di tahun 2017," jelasnya.

Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Ditjen PAS Kemenkum HAM Ilham Jaya menyampaikan apresiasi terkait pelaksanaan rapat evaluasi ini. Hal ini sangat penting untuk mendorong pola pembinaan napi terorisme yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Semoga sinergi BNPT dengan Ditjen Pas dapat memperbaiki pola pembinaan di dalam Lapas. Bagaimana pun pola pembinaan napi terorisme ini akan berbeda dengan napi lain karena napi terorisme ini terkait dengan paham atau ideologinya yang ada pada mindset napi terorisme," ujar Ilham. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP