Latihan Silat, Bocah di Sragen Tewas Usai Ditendang Senior
Merdeka.com - Seorang bocah di Sragen, MAM (13) meregang nyawa seusai menerima tendangan di bagian perut. Kejadian itu terjadi saat korban tengah latihan silat bersama 20 teman lainnya.
Sebelum meninggal, Pelajar MTS, asal Dukuh Blumbang RT 14, Desa Saren, Kecamatan Kalijambe tersebut itu yang mengalami kejang-kejang. Kemudian korban sempat mendapatkan perawatan di Bidan Desa Saren dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Yakssi Gemolong.
Namun nyawa MAM tak bisa diselamatkan, meskipun berbagai upaya telah dilakukan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang cedera? Dalam laga ini, Spalletti menurunkan Calafiori sejak awal. Namun, di babak kedua, ia mengalami kontak fisik ketika Alessandro Bastoni melakukan tekel terhadap Osumane Dembele, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang terkena seruduk sapi? Sayangnya salah seorang warga seusia paruh baya tak dapat menghindar hingga akhirnya diseruduk sapi tersebut sampai terjatuh.
Terkena Tendangan Ujung Kaki
Informasi yang dihimpun di kepolisian menyebutkan, pada hari Minggu (24/11), sekitar pukul 20.00 WIB, korban sedang mengikuti latihan seperti biasanya. Latihan dilakukan di Dukuh Ngrendeng RT 22, Desa Kaloran, Kecamatan Gemolong, Sragen.
Korban yang dalam posisi pasang kuda-kuda menerima tendangan ujung kaki di bagian perut dari FAS (16), seniornya.
Namun baru sekali tendangan, korban justru terjatuh ke belakang dan mengalami kejang-kejang. FAS dan rekan lainnya segera memberikan pertolongan dengan cara diurut perutnya. Karena tak sembuh, korban kemudian dibawa ke bidan Desa, Sherly.
Namun karena korban sudah dalam keadaan tidak sadar, MAM kemudian dibawa ke RS Yakssi, Gemolong. Korban sempat diberikan pertolongan pertama oleh dokter dengan menggunakan alat pacu jantung. Namun sayang, nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia.
Polisi Cari Penyebab Kematian Korban
Kapolsek Gemolong AKP I Ketut Putra mengatakan, jenazah korban pada Senin siang, sempat dibawa ke RSUD dr Moewardi, Solo untuk diautopsi. Usai autopsi, jenazah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
"Jenazah korban sudah kita serahkan ke keluarga untuk dimakamkan," ujarnya.
Kasubbag Humas Polres Sragen AKP Harno membenarkan peristiwa tersebut. Saat latihan, ada tendangan dari senior kepada anggota yunior. Namun korban terjatuh hingga tak sadarkan diri. Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun sesampai di rumah sakit meninggal dunia.
"Kasus ini masih kita tangani intensif oleh Satreskrim Polres Sragen untuk dicari apakah ada penyebab lain sehingga korban meninggal dunia. Kasusnya masih kita dalami, semua kan masih anak-anak, nanti perkembangan lebih lanjut kita sampaikan," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaTerkait dengan kejadian tersebut, Kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi yang mengikuti latihan pada saat kejadian.
Baca SelengkapnyaSaat ini, proses penyelidikan masih berjalan. Polisi sedang menunggu hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina.
Baca SelengkapnyaPenetapan dua tersangka ini berdasarkan hasil keterangan saksi dan barang bukti yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaHanya satu tersangka yang dipenjara di lapas anak dengan waktu separuh masa hukuman orang dewasa.
Baca SelengkapnyaPelatih yang menjadi lawan tanding korban dan wasitnya dijerat dengan pasal penganiayaan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Putu Satria Ananta Rustika (19) alias P, menjadi korban penganiayaan seniornya
Baca SelengkapnyaSiswa MTS itu mengalami luka bacok di leher dan sempat dibawa warga ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga Desa Dadaplangu, meninggal setelah kayu berpaku tersebut mengenai bagian belakang kepalanya.
Baca SelengkapnyaTerlapor menjelaskan detail kejadiannya pada polisi terkait kasus siswi SD tewas usai Pankreas pecah
Baca Selengkapnya