Lebih dari 50 Siswa SMP di Depok Diduga Terjangkit Hepatitis A
Merdeka.com - Lebih dari 50 siswa di Depok terindikasi terserang virus Hepatitis A. Mereka adalah siswa SMPN 20 Depok. Kejadian ini diketahui pada awal pekan lalu, ketika siswa sedang upacara. Tiba-tiba banyak siswa yang merasa lemas secara bersamaan. Mereka kemudian dibawa ke ruang kesehatan.
"Kalau hanya satu atau dua orang mungkin biasa, anehnya ini sampai kurang lebih 50 orang. Kejadian itu, hampir bersamaan," kata Kepala SMPN 20, Komar, Rabu (20/11).
Awalnya, diduga para siswa itu hanya lemas karena belum sarapan. Namun keesokan harinya diketahui bahwa mereka tidak masuk sekolah.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Bagaimana cara mendeteksi Hepatitis B? Banyak orang percaya bahwa hepatitis selalu disertai gejala yang jelas dan mudah dikenali. Padahal, kenyataannya banyak pasien hepatitis B atau C kronis yang tidak menunjukkan gejala apapun selama bertahun-tahun. Gejala mungkin baru muncul ketika kerusakan hati sudah cukup parah.
-
Bagaimana cara mendeteksi kanker darah pada anak? 'Gejalanya tidak spesifik dan agak sulit dikenali. Oleh karena itu harus diperiksa laboratorium lebih lanjut sesegera mungkin apakah benar gejala kanker,' kata konsultan pediatrik hematologi onkologi anak tersebut.
-
Dimana tes kesehatan dilaksanakan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Bagaimana cara anak-anak terpapar virus demam berdarah? Anak-anak yang sering bermain di luar rumah atau di sekolah mungkin lebih sering terpapar oleh virus dengue yang berbeda-beda, sehingga lebih mudah terkena demam berdarah.
"Hingga pada malam harinya, kami memperoleh kabar dari salah satu orang tua siswa yang mengatakan bahwa anaknya teridentifikasi mengalami Hepatitis A," ungkapnya.
Pihak sekolah lalu menghubungi Puskesmas. Keesokan harinya, personel Puskesmas datang ke sekolah untuk melakukan pendataan siswa yang tidak masuk sekolah (absen) karena terjangkit virus Hepatitis A.
"Jumat malam kami memperoleh informasi ada 15 - 17 siswa yang di rawat. Pada hari Sabtu dan Minggu, ternyata jumlahnya semakin bertambah hingga pada Hari Senin kemarin jumlah Total siswa yang dirawat mencapai 35 orang," benernya.
Dugaan Terjangkit Hepatitis A
Pada Senin (18/11) Dinas Kesehatan Kota Depok berkunjung dan mengambil sample darah. Mereka juga memeriksa kondisi kesehatan siswa secara keseluruhan. Dari hasil pemeriksaan kesehatan tubuh siswa, pihak medis menduga kuat siswa di SMPN 20 Depok terkena penyakit Hepatitis.
"Ini terlihat dari kondisi fisik siswa yang diperiksa, mereka lemas, mual, sering muntah, pada bagian dada sakit seperti di tonjok," ucapnya.
Dinas Kesehatan juga telah mengambil sample air dan jajanan dari kantin yang terletak di belakang sekolah. Seluruhnya dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
"Nanti setelah dua minggu, akan dikabarkan hasilnya seperti apa. Saat ini kami juga meminta Dinkes untuk melakukan sosialisasi kepada orang tua murid, perihal virus Hepatitis A," jelasnya.
Soal jumlah siswa yang tidak masuk ke sekolah semakin bertambah. Menurut Komar, total bisa mencapai 100 siswa.
"Jadi dari dari 22 kelas, ada 100 siswa yang tidak masuk. Ini tidak bisa kita kategorikan seluruhnya terjangkit (virus), karena ada yang memang sakit tetapi ada juga yang tidak boleh sekolah oleh orang tuanya karena takut ketularan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
13 Orang terlibat kasus katrol nilai itu hasil audit SMPN 19 dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbudristek Dikti.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaKejari Depok mencurigai ada dugaan tindak pidana korupsi dalam manipulasi persyaratan administratif.
Baca SelengkapnyaPlh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Ade Afriandi menjelaskan praktik ini dilakukan oleh pihak sekolah. Artinya, siswanya tidak tahu menahu.
Baca SelengkapnyaAliran dana diduga tertuju pada oknum guru di sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan Depok mencarikan sekolah agar 51 siswa itu dapat diterima di sekolah swasta.
Baca SelengkapnyaTes gula darah ini menjadi bagian dari kegiatan skrining untuk mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin dialami para siswa.
Baca SelengkapnyaKasus ini diawali pengecekan nilai oleh Tim Pengawasan PPDB Jabar bersama Panitia PPDB SMAN 1.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaTahun ini, jumlah lulusan SD di Depok sebanyak 34.000 siswa. Namun daya tampung SMPN di Depok hanya untuk 9.000 siswa saja.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca Selengkapnya