Legenda kekejaman Calonarang yang tak terhapus 1.000 tahun
Merdeka.com - Meski kisah Calonarang terjadi hampir seribu tahun lebih, namun namanya sebagai tokoh antagonis masih melegenda. Termasuk di daerah asalnya sendiri yakni di Dusun Butuh Desa Sukorejo Kabupaten Kediri.
Bukan kebaikannya yang dikenal, tapi perilaku jahatnya sebagai manusia penyembah Durga yang menimbulkan banyak kesengsaraan.
Bukti Calonarang melegenda, bahkan sampai ke ke luar negeri antara lain naskah Calon Arang pernah diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof Dr Poerbatjaraka (lihat "De Calon Arang" dalam BKI 82. 1926: 110-180). Kemudian tahun 1975 oleh Dr Soewito Santoso diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul Calon Arang si Janda Dari Girah)
-
Mengapa Chairunnisa ingin menjadi janda? Pada pernikahannya yang kedua ini, Chairunnisa, yang memiliki nama asli tersebut, berharap agar ini menjadi rumah tangga terakhirnya dan berjalan dengan lancar.
-
Kenapa sop janda populer? Sop janda sendiri pernah sangat populer di tahun 1994 di sebuah warung yang ada di Cikarang, Bekasi.
-
Siapa yang dihina oleh wanita tersebut? 'Enggak usah pakai senyum mbak, customer komplain marah-marah, lu senyum lagi. Otakmu di mana itu,' makinya. 'Maaf ya kak,' ujar karyawan pria ingin memberikan penjelasan.
-
Siapa yang cerai? Setelah 11 Tahun Bersama, Faby Marcelia dan Revand Narya Kini Diam-diam Cerai
-
Siapa yang menggugat cerai Sarwendah? Ruben Onsu baru saja mengajukan gugatan cerai terhadap Sarwendah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 11 Juni 2024, yang diajukan melalui kuasa hukumnya, Minola Sebayang.
-
Mengapa Ibu Aldila Jelita menolak rekonsiliasi? Indy Barends, sahabat dekat Indra Bekti dan Aldila Jelita, memberikan tanggapannya. Indy awalnya juga terkejut atas penentangan yang datang dari ibunda Aldila. Meski begitu, Indy Barends berpendapat bahwa ini bisa terjadi karena Marjam Abdurahman memiliki pandangannya sendiri sebagai seorang ibu. Menurut Indy, mungkin tindakan ibu Aldila adalah wujud perlindungan seorang ibu terhadap anak perempuannya.
Kisah Calonarang sendiri mucul di masa pemerintahan Raja Airlangga (1006-1042 M) yang memerintah di Jawa Timur sejak 1021 sesuai dengan isi prasati Pucangan (Calcutta). Airlangga adalah putra Udayana, seorang bangsawan dari Kamboja yang kemudian menikah dengan Putri Mahendradata di Bali .
Saat memerintah Airlangga beberapa kali pemindahan kerajaan akibat serangan musuh. Salah satunya diterangkan dalam Prasasti Terep (1032 M) menyebutkan raja Airlangga lari dari istananya di Watan Mas ke Patakan karena serangan musuh.
Airlangga pernah memerintah di Daha Kediri, seperti tertulis dalam serat Calonarang.
Dalam masa pemerintahan di Daha, Airlangga banyak mendapat cobaan antara lain dari janda sakti asal Desa Girah atau Gurah yang bernama Calonarang.
Dikisahkan saat itu Calonarang marah gara-gara anak perempuannya yang bernama Ratna Manggali tidak ada yang melamar ketika menginjak dewasa. Ketidakberanian pemuda-pemuda kala itu dikarenakan kesaktian Calonarang yang dikenal bengis.
Mengetahui hal ini, Calong Arang marah dan menenung rakyat sebagai hukuman.
"Dia adalah penganut Bhairawa Pengiwa dan penyembah Durga. Atas kejadian tak ada pemuda-pemuda yang melamar anaknya kemudian dia melakukan ritual dan oleh Durga ritualnya dikabulkan dan dia mampu menurunkan wabah penyakit ke seluruh wilayah dan rata-rata yang terkena penyakit kutukannya pasti mati," kata Ki Tuwu sejarawan asal Kediri pada merdeka.com
Banyaknya korban membuat Raja Airlangga memikirkan jalan keluarnya. Salah satunya adalah dikirim bala tentara untuk menumpas Calonarang
Usaha itu gagal. Rupanya Calonarang terlalu sakti. Serangan itu malah membuat kemarahan Calonarang semakin menggebu-gebu.
Hingga kemudian sang Raja Airlangga mendapat petunjuk. Mpu Baradah, salah satu penasehat Raja Airlangga yang berkedudukan di Lemah Tulis (di wilayah barat Kota Kediri yang
berbatasan dengan Gunung Wilis), bisa mengalahkan Calonarang.
Salah satu strategi yang dilakukan Mpu Bharadah menurut Ki Tuwu adalah perkawinan politik yang tujuannya adalah menggerogoti dari dalam keluarga Calonarang, yakni mengawinkan muridnya yang bernama Mpu Bahula dengan Ratna Manggali.
"Dikisahkan bahwa lamaran diterima oleh Calonarang lalu kawinlah Bahula dengan Ratna Manggali dan tinggallah Bahula di rumah mertuanya.
Dari Ratna Manggali itu Bahula tahu bahwa Calon Arang selalu membaca kitab dan tiap malam melakukan ritual angker yakni kuburan. Setelah tinggal beberapa di rumah mertua, Bahula hingga akhirnya banyak mendapat informasi soal ritual yang ia lakukan.
"Bahula juga berhasil menunjukkan kitab Calonarang kepada Mpu Baradah," tambah Ki Tuwu yang menukil beberapa kisah dari Serat Calonarang.
Setelah dibaca dan berhasil dipelajari, akhirnya Mpu Baradah memerintahkan Mpu Bahula kembali ke rumah mertuanya sebelum diketahui karena sempat mencuri kitabnya.
"Saat itu Mpu Bharadah juga menyusul ke Girah. Dia juga menyebuhkan beberapa orang yang terkena kutukan dari Calonarang," jelasnya.
Hingga akhirnya bertemulah Mpu Bharadah dengan Calonarang di daerah Girah. Mpu Bharadah memperingatkan Calon Arang agar menghentikan kutukannya kepada penduduk. Janda itu mengakibatkan terlalu banyak kesengsaraan yang diderita oleh rakyat.
"Sebenarnya saat itu Calonarang sudah bersedia menuruti Bharadah asalkan ia diruwat oleh Bharadah untuk melebur dosa-dosanya. Namun Bharadah tidak mau meruwatnya karena dosa Calon Arang terlalu besar. Terjadilah pertengkaran dan Calon Arang mencoba membunuh Bharadah dengan menyemburkan api yang keluar dari matanya. Bharadah lebih sakti dan sebaliknya Calon Arang mati dalam keadaan berdiri," jelas Ki Tuwu.
Di akhir cerita Calonarang dihidupkan lagi oleh Mpu Bharadah untuk diberi ajaran kebenaran agar bisa mencapai moksa. Calon Arang merasa bahagia karena sang pendeta mau mengajarkan jalan ke surga.
"Setelah selesai ajaran-ajaran itu disampaikan Calonarang dimatikan lagi lalu mayatnya dibakar. Jadi kalau melihat sejarah seperti itu kemudian ada makam Calonarang dan juga anaknya Ratna Manggali di situs Calonarang maka itu adalah kesalahan besar yang dilakukan orang-orang yang tidak memahami sejarah," tambah Ki Tuwu.
Sekedar diketahui Naskah lontar yang berisi Ceritera Calonarang itu ditulis dengan aksara Bali Kuna dan saat ini tersimpan di Perpustakaan Koninklijk Instituut voor Taal - Land - en Volkenkunde van Ned. Indies di Leiden, Belanda.
Jumlahnya empat naskah, asing-masing bernomor Godex Oriental 4561, 4562, 5279 dan 5387 (vlihat Catalogus Juynboll II. P. 300-301; Soewito Santoso 1975; 11-12). Meskipun aksaranya Bali Kuna, tetapi bahasanya Kawi atau Jawa Kuna.
Naskah yang termuda no. 4561, beberapa bagian dari naskah 4562-5279 dan 5287 tidak lengkap sehingga dengan tiga naskah ini dapat saling melengkapi. Sebenarnya naskah no. 5279 dan 5287 merupakan satu naskah; naskah no. 5279 berisi ceritera bagian depan, sedangkan no. 5387 berisi ceritera bagian belakang. Naskah tertua no. 5279 berangka tahun
1462 Saka (1540 M).
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat tindakannya ini, kerajaan Pajajaran saat itu mulai mengalami kemunduran hingga memasuki zaman pralaya atau jahiliyah.
Baca SelengkapnyaKonon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca SelengkapnyaMalin Kundang merupakan cerita rakyat asal Sumatera Barat yang berkisah tentang seorang anak durhaka kepada orang tuanya hingga dikutuk menjadi batu.
Baca SelengkapnyaKuntilanak merupakan salah satu hantu yang paling populer dan diketahui oleh banyak orang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMitos larangan menikah tak hanya berlaku pada orang Jawa dan Sunda, ternyata sesama suku Jawa pun ada yang terlarang menikah.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka Kabupaten Jepara pernah memiliki wanita perkasa yang disegani Bangsa Portugis. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca SelengkapnyaMenurut kepercayaan masyarakat setempat, Desa Kawar tenggelam dan kemudian berubah menjadi danau Lau Kawar.
Baca SelengkapnyaDongeng dan legenda dengan cerita seperti ini banyak ditemui di Indonesia.
Baca SelengkapnyaArca ini merupakan salah satu bukti kesaktian Raja Kediri, Jayabaya.
Baca SelengkapnyaKonon gadis yang menyentuh patung ini akan sulit mendapat jodoh.
Baca SelengkapnyaCerita rakyat pendek bisa Anda berikan kepada si kecil sebagai dongeng pengantar tidur.
Baca Selengkapnya