Lima Tahun ke depan program Gus Ipul-Puti bisa tekan urbanisasi Jawa Timur

Merdeka.com - Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno serius ingin mensejahterakan masyarakat secara bersama-sama. Mereka membuat program untuk mengurangi urbanisasi dengan membuka lapangan pekerjaan di daerah masing-masing.
"Saya kira lima tahun ke depan kita sudah maju, kita bisa menekan arus urbanisasi yang ada di Jawa Timur," kata Saifullah Yusuf, Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur, Sabtu (31/3).
Gus Ipul panggilan akrab Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya mengetahui secara detail apa yang diinginkan oleh Presiden RI, Joko Widodo. Menurut dia, Jokowi sangat ingin proses pembangunan di Indonesia dilakukan mulai dari pinggiran. Buktinya, Jokowi selalu blusukan untuk mengetahui kondisi masyarakat pinggiran.
Selain itu, Jokowi juga mengembangkan wilayah pantai sebagai daerah pinggiran yang selama ini terabaikan. Program kemaritiman terus ditingkatkan untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat pinggiran. Termasuk, pengembangan yang dilakukan Jokowi untuk membangun wilayah Papua menjadi lebih baik.
"Yang diinginkan Pak Jokowi sangat jelas, membangun dari pinggiran. Kami memahami itu, makanya kita teruskan," ujarnya.
Keinginan Jokowi untuk mengembangkan wilayah pinggiran sudah direspon pasangan calon (Paslon) Saifullah Yusuf dan Puti. Pasangan ini membuat program memajukan wilayah pinggiran, diantara program yang menyentuh langsung wilayah pinggiran sesuai dengan keinginan Jokowi adalah Satria Madura, satu trliun untuk Pulau Madura.
Program tersebut ingin supaya warga Madura merasakan kemajuan seperti daerah-daerah lain. Daerah tersebut menjadi prioritas karena selama pengembangan Jembatan Suramadu, mereka tidak merasakan secara maksimal keberadaan jembatan tersebut. Padahal seharusnya jembatan tersebut menjadi faktor pengembangan wilayah Madura.
Justru yang terjadi, wilayah Madura masih terasa tertinggal. Dari hasil pantauan di Madura, banyak warga Madura yang hidup di bawah garis kemiskinan. Bahkan banyak warga Madura yang memilih untuk menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke Malaysia maupun Arab Saudi. "Kalau pembangunan di Madura bisa dilakukan, banyak pekerjaan dan akhirnya urbanisasi bisa ditekan," ucap Gus Ipul.
Begitu pula wilayah pinggiran Selatan, lanjut dia, daerah tersebut juga memiliki tingkat pengembangan yang lambat. Secara perekonomian masih belum ada perputaran ekonomi yang menjanjikan, daerah tersebut hanya ada Pabrik Keramik yang sudah besar. Namun untuk usaha kecil menengah (UKM), wilayah tersebut sangat kurang dan membutuhkan pengembangan.
Untuk itu, wilayah selatan tersedia program Tebar Jala, program yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sana dengan meningkatkan ekonomi kerakyatan. Progam lain yang bisa memangkas urabanisasi adalah Desa Wisata. Program ini menjadikan desa sebagai jujukan pariwisata, semua hasil desa bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi.
"Dengan begini kan di daerah banyak pekerjaan. Mereka tidak perlu ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak," terang Wakil Gubernur non aktif ini. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya