Luasan daerah terpapar minyak mentah Pertamina di Balikpapan capai 12 ribu hektare

Merdeka.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumumkan hasil pantauan terkait insiden tumpahan minyak mentah di teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Luasan wilayah terdampak sebaran minyak di laut Balikpapan mencapai 12 ribu hektare.
Tim gabungan melakukan pemantauan terdiri dari Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Ditjen Penegakan Hukum, Pusat Pengendalian Pembangunan Eko Region Kalimantan (P3EK), BKSDA provinsi Kalimantan TImur Unit Balikpapan, Dinas LHK Kota Balikpapan, serta Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Pontianak Satker Balikpapan, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kegiatan di awali dengan pemeriksaan lapangan (ground check) di lokasi pesisir dan sepanjang garis pantai Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), untuk mendapatkan data/informasi perihal penetapan titik koordinat batas terluar area terdampak tumpahan minyak, pengamatan lapangan terhadap ekosistem dan biota laut yang terdampak. Termasuk wawancara dengan masyarakat untuk mengetahui informasi kerugian ekonomi dan gangguan kesehatan.
"Hasil dari pemeriksaan lapangan Ground Check, luasan area terdampak tumpahan minyak diperkirakan mencapai kurang lebih 7 ribu hektare, dengan panjang pantai terdampak di sisi kota Balikpapan dan PPU mencapai kurang lebih 60 kilometer," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur Riza Indra Hadi, dalam keterangan tertulis, Kamis (5/4).
Fakta di lapangan, ditemukan ekosistem terdampak berupa tanaman mangrove seluas kurang lebih 34 hektare di Kariangau, 6.000 tanaman mangrove dan 2.000 bibit mangrove kampung atas air Margasari, dan biota laut jenis kepiting mati di pantai Banua Patra.
"Masyarakat mengeluhkan mual dan pusing akibat bau minyak yang menyengat selama beberapa hari, khususnya di area yang permukimannya masih terpapar tumpahan minyak," ujar Riza.
"Masih ditemukan lapisan minyak di perairan, tiang dan kolong rumah pasang surut penduduk di daerah Kelurahan Margasari, Kelurahan Kampung Baru Hulu dan Kelurahan Kampung Baru Hilir, dan Kelurahan Kariangau RT 01 dan RT 02 di Balikpapan Barat," tambah Riza.
Tim gabungan juga ikut merekam melalui citra satelit. "Hasil analisis citra satelit oleh LAPAN tanggal perekaman 1 April 2018 dengan menggunakan data Landsat 8 dan Radar Sentinel 1A, estimasi total luasan tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan seluas 12.987,2 hektare. Gambar peta dan citra satelit disampaikan terlampir," jelasnya lagi.
Sementara, Rabu (4/4) kemarin, tim juga mengambil sampel kualitas air laut yang dilaksanakan oleh Tim dari Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan di area terdampak tumpahan minyak, sebanyak 15 titik yang terdiri dari 1 titik water control quality, 1 titik sea water control quality dan 13 titik kualitas air laut.
"Tim juga mengambil sampel biota air berupa ikan, pengambilan sampel limbah minyak untuk mengetahui jenis bahan bakar dan finger print untuk mengetahui asal usul sumber minyak, serta melakukan penyelaman untuk pengambilan sampel sedimen dan sampel permukaan air laut di area sekitar TKP kapal MV Ever Judger 2," kata Riza.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya