Luncurkan Jabar Cekas, Emil Ajak Anak dan Perempuan Korban Kekerasan Berani Melapor

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, prihatin kekerasan anak dan perempuan masih banyak terjadi. Untuk mengurangi angka kekerasan tersebut, Ridwan Kamil meluncurkan program Jawa Barat Berani Cegah Tindakan Kekerasan (Jabar Cekas) di Depok.
Dia meminta stakeholder pro aktif mencegah terjadinya kekerasan anak dan perempuan. "Serta mengkampanyekan berani menolak, berani berkata tidak, berani bergerak, berani bicara, berani melapor,berani melindungi, berani berpihak," kata pria akrab disapa Emil di SMAN 4 Depok, Jumat (8/4).
Melalui gerakan tersebut, Emil berharap kekerasan terhadap anak dan perempuan di Jabar tidak terjadi lagi. Emil ikut menyosialisasikan simbol internasional pertanda terjadinya kekerasan. Yaitu dengan melambaikan empat jari yang menutupi ibu jari. Diharapkan perlahan semua orang bisa tahu simbol tersebut dan dapat menolong korban kekerasan yang tidak berani bicara.
"Ini simbol internasional. Kalau kita tidak bicara, terjadi kekerasan yang kadang orang tidak paham kita bisa memperlihatkan lima jari, ibu jari ditekuk dan ditutup oleh empatnya. Ini menandakan terjadi peristiwa kekerasan dan mohon pertolongan. Kode ini mudah-mudahan bisa disosialisasikan," ungkapnya.
Dia yakin dengan gotong royong dan sinergi bersama maka angka kekerasan bisa berkurang.
"Yang bisa kita harapkan dari Jabar Cekas ini ada pengurangan (kekerasan). Jadi , nanti ada monitor akhir tahun apakah kasusnya turun. Dan nanti juga bantu memonitor bantu sosialisasi apakah keberanian sudah dipahami oleh anak dan perempuan," jelas dia.
"Instrumen formalnya sudah ada, unit pengaduan terpadu yang kemarin urusin anak-anak korban sampai ada solusi itu kan unit negara yang sudah ada. Kemudian ada hotline supaya bisa melaporkan dengan cepat kemudian ada sosmed untuk berani bicara untuk jadi budaya yang kita lakukan," sambung Emil.
Dia berharap ketika gerakan ini gencar digaungkan, pelaku kejahatan seksual semakin jera dan tidak akan melakukan perbuatannya kembali.
"Kan tugas negara melindungi masyarakatnya," tutup Emil.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya