Mahasiswa peduli Leuser demo di depan DPR Aceh

Merdeka.com - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) demonstrasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). Mereka menuntut dewan untuk memasukkan nomenklatur Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dalam qanun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Aceh.
Peserta aksi menggunakan seragam kaos kuning mulanya hanya berbaris di depan pagar gedung DPRA, karena pagar terkunci. Tak ada orasi menggunakan pengeras suara, hanya membawa sejumlah poster dan spanduk berbaris, Rabu (24/2) sekira pukul 11.00 WIB.
Berselang beberapa menit kemudian, petugas Satpam DPRA mendatangi peserta dan membuka pintu pagar. Termasuk melepaskan sehelai spanduk milik peserta aksi yang terpasang di pintu pagar.
Koodinator Lapangan (Korlap), Eggy Havid Parmadi mengatakan, di Aceh memiliki mutiara hijau yang tak terganti di dunia ini, yaitu KEL bentangan alam tropis menyimpan banyak flora fauna. KEL juga telah menyediakan air, udara besih, siklus hidrologi untuk manusia.
"Namun sayangnya, dalam RTRW Aceh tidak memasukkan KEL, ini telah mengancam world heritage (warisan dunia) yang tak tergantikan. Ini tidak boleh terjadi," kata Eggy Havid Parmadi di depan anggota Komisi II yang menerima peserta demo.
Katanya, bila pemerintah salah mengelola KEL dengan menghilangkan dalam nomenklatur RTRW, ini awal kehancuran hutan yang semestinya dilindungi. "Kalau ini tidak segera dimasukkan kembali dalam RTRW, maka ini bentuk kiamat ekologi dunia," tegasnya.
Selain itu, Geram juga mendesak DPRA untuk menjadikan agenda prioritas merevisi qanun RTRW Aceh. Dalam revisi itu nanti, sebut Eggy, juga memasukkan jalur evakuasi bencana dalam qanun RTRW tersebut.
"Bencana sosial, bencana ekonomi dan terlebih bencana alam ini disebabkan skenario pembangunan Aceh yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat Aceh," jelasnya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRA Sulaiman Ary yang menerima peserta aksi mengatakan akan menyampaikan semua aspirasi ini kepada pimpinan. Karena semua persoalan, dewan harus membawa dalam sidang, terutama akan membahas persoalan ini dengan Komisi II DPRA.
"Ini memang menjadi tanggung jawab kita semua, kami juga sudah melakukan kunjungan ke lokasi, nanti akan kita sampaikan pada pimpinan," kata Sulaiman Ary di hadapan peserta aksi.
Sulaiman Ary pun memberikan nomor kontak pribadi kepada peserta aksi. Nantinya, Sulaiman Ary berjanji akan mengundang aktivis Geram agar bisa duduk bersama dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) DPRA nantinya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya