Mahasiswa UB Malang ciptakan sepeda motor cerdas untuk kaum difabel
Merdeka.com - Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya (UB) Malang menciptakan sebuah sepeda motor cerdas untuk kaum difabel. Sepeda motor yang diberi nama Electric Mini Seater (EMS) itu didesain untuk membantu para penyandang tuna daksa, yang tidak memiliki kedua tangan.
Secara kasat mata, desain EMS tidak jauh berbeda dengan sepeda motor pada umumnya. Hanya saja motor tersebut dibuat beroda tiga dan tempat duduk dilengkapi sandaran.
Sepeda motor yang masih prototipe itu terhubung dengan komputer dan layar monitor. Sebuah mini komputer tersimpan di bagian depan sepeda motor dan terhubung dengan layar monitor.
-
Apa yang unik dari motor ini? Kreativitas seseorang memang tidak terbatas. Tak jarang kreativitas itu bisa membuat orang lain takjub hingga heran karena bisa menghasilkan sesuatu yang unik.Seperti yang terjadi di China belum lama ini saat seorang pria pengemudi motor berhasil mengubah kloset duduk menjadi jok motor di kendaraan miliknya.
-
Apa modifikasi unik yang dilakukan pada motor-motor tersebut? Pada dasarnya berboncengan dengan sepeda motor seharusnya hanya untuk satu penumpang. Namun, apa jadinya bila sepeda motor jatuh pada pecinta otomotif yang memiliki hobi modifikasi kendaraan. Mereka pun mengubah ukuran tempat duduk penumpang standar pabrikan menjadi lebih banyak sehingga dapat membonceng banyak penumpang.
-
Siapa yang melakukan modifikasi pada motor-motor ini? Honda punya bebek klasik, namun berkat tangan-tangan pecinta modifikasi, motor ini disulap bodinya menjadi lebih panjang sehingga dapat membawa banyak penumpang.
-
Dimana modifikasi motor hewan ini bisa ditemukan? Jika penasaran, berikut adalah beberapa foto modifikasi motor yang menyerupai hewan yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber pada Selasa (11/06/2024).
Sebuah layar monitor diletakkan di depan pengemudi, tepatnya di bagian yang biasa untuk papan speedometer. Layar monitor tersebut berfungsi memantau prosesing komputer dan perjalanan.
Sebuah kamera diletakkan mengarah tepat pada mata pengemudinya. Kamera tersebut merekam gerakan retina mata yang sekaligus menjadi input perintah untuk sepeda motor tersebut.
"Ketika pupil mata bergerak ke kanan, setir motor akan berbelok ke kanan, begitupun kalau bergerak ke kiri, juga berbelok ke ke kiri. Komputer akan mengolah perintah dari posisi mata pengendaranya," kata Abdurahman, salah satu petugas di UB IT Innovation Gathering (UB ITIG) 2016 di GOR Pertamina UB, Senin (16/10).
Sepeda motor prototipe tersebut dipamerkan dalam UB IT Innovation Gathering (UB ITIG) 2016 di GOR Pertamina UB, Senin (16/10).
Sepeda motor tersebut tanpa dilengkapi setir atau stang, karena memang diperuntukkan untuk tuna daksa yang tidak memiliki tangan. Bentuk dasarnya merupakan modifikasi sepeda motor jenis matic yang dijual di pasaran.
"Ini masih prototipe, kecepatannya pun masih konstan. Kita masih mengutamakan keamanan pengendaranya terlebih dahulu," katanya.
Anggota tim penemu Electric Mini Seater antara lain Fitri Utaminingrum, Muhammad Ali Fauzi, Yuita Arum Sari, Renaldi Primaswara dan Sigit Adinugroho. Mereka telah melakukan penelitian selama sekitar enam bulan.
Namun hingga saat ini masih belum siap dioperasionalkan di jalanan umum. Progresnya masih sekitar 60-70 persen dari bentuk ideal. Akurasi dari deteksi perintah yang diberikan, atau deteksi pupil mata masih 83 persen. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata ada juga orang yang suka mengendarai motor dengan cara ribet. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaGanjar Pamerkan becak listrik, inovasi anak bangsa.
Baca SelengkapnyaStang motor terkadang malah dimodifikasi dengan bentuk-bentuk nyeleneh. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaBukannya dibuat keren, modifikasi motor ini malah terkesan nyeleneh banget. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaMotor listrik ini dapat mengeluarkan output daya maksimal yang lebih bertenaga
Baca Selengkapnya