Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumbar Tewas saat Kemping
Merdeka.com - Seorang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat (Sumbar) Program Studi Teknik Sipil berinisial MF (20) ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Air Luluh di Jorong Padang Tarok, Nagari Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Kabag Ops Polres Limapuluh Kota, Kompol Rudi Minanda di Sarilamak, Senin, mengatakan mayat mahasiswa tersebut ditemukan Ahad malam sekitar pukul 23.00 WIB.
"Jadi sejak Jumat (12/3), ia ikut kemah mahasiswa dengan jumlah peserta 84 orang. Tetapi setelah balik pada Ahad (14/3) sore mahasiswa pulang dan sesampai di Bukittinggi diketahui ada satu orang yang tidak ada," ujarnya, dilansir Antara, Senin (15/3).
Diketahuinya ada seorang mahasiswa yang tidak ada, yakni ketika sesampai di Bukittinggi panitia mengambil absensi dari peserta. Melihat kondisi itu, panitia pun langsung kembali ke lokasi kemah dan mencari MF (20) bersama dengan warga sekitar. Pada pukul 23.00 WIB di temukan seorang mayat laki-laki yang diduga MF di aliran Sungai Air Luluh sekitar 50 meter dari lokasi kemah dalam keadaan tidak bernyawa.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Di mana mahasiswi itu ditemukan tewas? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Mayat apa yang ditemukan di kampus? “Kami menemukan lima mayat. Empat laki-laki dan satu perempuan tanpa identitas,“ kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa kepada wartawan Selasa (12/12) malam.
-
Siapa yang ditemukan di dalam makam? Ditemukan tujuh kerangka dalam makam tersebut, yang diduga merupakan keluarga penting di masa lalu.
-
Siapa yang hilang di Gunung Singgalang? Di balik pesonanya yang menakjbukan, tepat di dekat Telaga Dewi atau di ketinggian 2.679 mdpl, terdapat sebuah plakat sebagai bentuk mengenang dan didedikasikan untuk dua siswa dari Kota Padang yang mendaki gunung ini tapi tak kunjung kembali pada tahun 1988.
-
Siapa yang menyaksikan kejadian langka ini? Pada Oktober 2020, di Akiz Wildlife Farm, Distrik Bandarban, para peneliti menyaksikan momen langka ini.
Mayat ditemukan dengan posisi terbenam di bawah aliran sungai dengan kedalam air lebih kurang 1 meter. Pada pukul 01.45 pihak kepolisian langsung menuju lokasi penemuan mayat tersebut dan pada Senin (15/3) pukul 03.00 WIB korban langsung dievakuasi.
Setelah dievakuasi, jenazah korban dilarikan ke RSUD Adnaan WD Payakumbuh untuk diotopsi. Polres Limapuluh Kota juga telah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang panitia untuk proses penyelidikan.
Sementara Wakil Rektor III UM Sumbar Bidang Kemahasiswaan Moch Abdi mengatakan kegiatan kemah mahasiswa sipil tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) Fakultas Teknik UM Sumbar.
"Kegiatan ini tujuannya untuk membangun silaturahim antara mahasiswa, dosen, alumni di lingkungan prodi teknik sipil yang dilaksanakan tiga hari di Harau," katanya.
Bentuk kegiatan dari kemah tersebut bakti sosial, sosialisasi kepemimpinan, perkenalan organisasi mahasiswa dan sarasehan.
"Jadi, mahasiswa sudah pulang sekitar pukul 17.00 WIB dari Harau dan sampai pukul 20.00 WIB. Awalnya panitia telah memanggil dan mengkondisikan seluruh peserta naik bus," ujarnya.
Bahkan, panitia sebelumnya telah mengecek ke sekitar lokasi kemah dan tidak ada lagi mahasiswa sehingga bus diberangkatkan untuk pulang.
Sesampai di kampus dan mereka mengecek untuk kepulangan peserta, di sana baru diketahui ada kurang satu orang peserta dan panitia langsung melapor ke Wakil Dekan, Hariyadi.
"Wakil Dekan langsung memerintahkan sebagian panitia untuk segera kembali ke lokasi mencari peserta yang tertinggal tersebut," katanya.
Sesampai di lokasi, setelah berkoordinasi dengan masyarakat setempat, panitia bersama masyarakat langsung mencari peserta yang hilang tersebut dan pukul 23.00 WIB ditemukan di sungai.
"Pukul 01.15 WIB panitia melapor ke kepolisian dan sekitar pukul 03.00 WIB dievakuasi dan panitia, kepolisian bersama PMI membawanya ke RSUD Adnaan WD Kota Payakumbuh," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.
Baca SelengkapnyaMemasuki pintu besar di bagian depan, mereka langsung menjumpai sebuah tangga bercabang yang biasa kita saksikan di rumah-rumah di dalam sinetron.
Baca SelengkapnyaRusak Ruang Kuliah, Mahasiswa Unismuh Makassar Ditangkap Polisi dan Urat Kaki Putus
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat masih hidup, Marchia dikenal sebagai siswa berprestasi. Ia rela belajar hingga larut malam untuk mewujudkan mimpinya.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka beraksi kedua kali, korban merekamnya untuk dijadikan barang bukti.
Baca SelengkapnyaKedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.
Baca SelengkapnyaDia ditemui usai kedapatan menangis sesenggukan di pinggir jalan pulang.
Baca SelengkapnyaMahasiswi Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tewas saat mengejar penjambret yang merampas tasnya.
Baca SelengkapnyaMomen seorang mahasiswa sudah tulis tangan tugas kuliahnya selama 3 minggu dan hilang H-1 sebelum dikumpulkan, ternyata ini penyebabnya.
Baca Selengkapnya