Makam Sultan Hasanuddin dirusak

Merdeka.com - Makam Raja Gowa ke 16, I Mallombassi Daeng Mattawang atau yang lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin dirusak orang tak dikenal. Makam yang berada di kompleks makam Raja-Raja Gowa di Jalan Pallantikang, Kabupaten Gowa itu mengalami kerusakan seperti bekas dilinggis.
Penjaga makam, Abdul Halim (38) mengaku baru mengetahui makam kuno itu dirusak pada Kamis (24/5) sekitar pukul 07.00 Wita. Saat itu dia tengah mengitari kompleks makam. Namun, saat melintas di depan makam sang sultan dia mendapati makam raja Gowa ke-16 itu dalam keadaan rusak.
Kerusakan terjadi di sejumlah bagian, antara lain pada lambang ayam jantan, papan nama. Sementara cincin permata di bagian patung juga ikut raib.
"Saya kemudian lapor ke polisi sebelum mengecek apa saja yang rusak," kata Halim.
Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP Totok Lisdiarto mengatakan, setelah mendapat laporan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Gowa. Hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki kejadian itu.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan. Keterangan saksi kami kumpulkan, motifnya juga kami belum ketahui," kata dia.
Sultan Hasanuddin adalah pahlawan nasional yang gigih melawan Belanda pada era kolonialisme. Dia lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 12 Januari 1631 dan meninggal dunia pada 12 Juni 1670, atau saat berusia 39 tahun.
Setelah memeluk agama Islam, dia mendapat tambahan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana. Karena keberaniannya, Belanda menjulukinya dengan De Haantjes van Het Oosten, atau ayam jago dari Benua Timur.
Dia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No 087/TK/1973, tanggal 6 November 1973. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya