Malam Tahun Baru, Sampah di Malioboro, Tugu dan Alun-Alun Capai 15 Ton
Merdeka.com - Jumlah sampah di Kota Yogyakarta selama malam pergantian Tahun Baru mencapai 15 ton. Jumlah sampah ini meningkat sebanyak dua atau tiga ton dibandingkan malam pergantian tahun baru sebelumnya.
Kepala Seksi Penanganan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Heryoko mengatakan, 15 ton sampah ini dihasilkan dari kawasan Tugu Pal Putih, Jalan Malioboro, hingga Alun-Alun Selatan.
Heryoko menerangkan sebanyak 45 orang petugas dikerahkan untuk mengatasi lonjakan jumlah sampah di malam pergantian Tahun Baru. Heryoko menyebut jumlah sampah bukanlah masalah bagi personel yang diterjunkan. Masalah berada pada letak sampah yang tersebar dan bukan di buang di tempat sampah.
-
Gimana cara mengatasi masalah sampah secara kolektif? Seharusnya masalah sampah ini ditangani secara bersama sama baik dari masyarakat maupun dari pihak pemerintahan, seperti mendirikan tempat sampat yang memadai dibeberapa tempat dengan pekerja yang dapat mengolahnya untuk mengurangi jumlah sampah yang bertebaran di mana-mana.
-
Bagaimana Pemkab Sleman atasi masalah sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Mengapa Wali Kota Tarakan menekankan pengelolaan sampah? Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan beberapa poin penting terkait pengelolaan sampah demi kenyamanan dan keindahan kota Tarakan melalui program TPS3R.
-
Siapa yang terlibat dalam pengelolaan sampah? Kelompok Pengelola Sampah Mandiri merupakan kelompok swadaya masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat padukuhan yang mulai digencarkan kembali oleh Pemkab Sleman.
-
Kenapa Pemkab Sleman harus atasi masalah sampah? Permasalahan yang sering muncul, biasanya sulitnya mencari lokasi untuk tempat pengolahan atau pembuangan akhir sampah (TPA), kapasitas TPA, sampai munculnya penolakan masyarakat sekitar TPA akibat dampak yang ditimbulkan, seperti bau tidak sedap, dan pencemaran lingkungan.
"80 persen sampah tercecer tidak pada tempatnya (tempat sampah). Banyak sampah-sampah di bawah-bawah kursi. Bukan masalah tempat sampahnya, tapi kesadaran. Kalau jumlahnya banyak tidak masalah asal pada tempatnya," katanya, Kamis (2/1).
Dia merinci mayoritas sampah yang dibuang adalah plastik bekas tempat makan. Selain itu ada pula botol dan gelas bungkus minuman kemasan. Selain itu adapula bekas tisu maupun puntung rokok.
"Sampah tercecer menyusahkan dan kecil, plastik itu sulit. Bekas tisu rokok harus telaten mengambilnya. Plastik jumlah cup minuman paling banyak, lalu bekas siomay dan bekas makanan tusuk sate," jelasnya.
Heryoko memerkirakan wisatawan masih akan memadati kawasan Malioboro hingga akhir pekan mendatang. Pihaknya pun menyiapkan personel kebersihan.
"Kami siapkan 30 personel. Saat ini jumlah wisatawan sudah menurun. Namun tetap kita siagakan personel untuk mengatasi sampah," ujarnya.
Heryoko menambahkan agar wisatawan mau membuang sampah pada tempatnya sehingga memudahkan petugas kebersihan memunguti sampah. Dengan membuang sampah pada tempatnya, akan membuat kebersihan kawasan wisata menjadi lebih bersih.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
meski Natal jatuh pada hari libur, pasukan oranye DLH tetap bekerja seperti biasa.
Baca SelengkapnyaSebanyak 35 ton sampah terkumpul yang dihasilkan pada saat acara tersebut
Baca SelengkapnyaUsai Demo Buruh, DLH Jakarta Terjunkan Ratusan Personel untuk Bersihkan Sampah
Baca SelengkapnyaUsai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Baca Selengkapnyajumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaSelama libur lebaran armada tidak berhenti beroperasi untuk mencegah penumpukan-penumpukan sampah di lingkungan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemkot) Surabaya mengklaim sampah plastik di wilayah setempat menurun. Namun, fakta menunjukkan bahwa sampah organik naik berkali-kali lipat.
Baca SelengkapnyaJAKIM 2024 sukses terlaksana atas partisipasi semua lapisan masyarakat.
Baca SelengkapnyaAda sampah yang ditinggalkan di rumput, di jalanan, bahkan di pedestrian sekitar kawasan luar Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaPenanganan sampah yang lambat dari pihak terkait mendapat kritikan dari warganet
Baca SelengkapnyaPara prajurit TNI AD membersihkan sampah dan melakukan penghijauan kembali setelah beberapa waktu lalu lokasi tersebut kebakaran.
Baca SelengkapnyaSepanjang Jalan MH Thamrin-Jenderal Sudirman telah dijaga ketat oleh pasukan Brimob jelang perayaan malam tahun baru 2024.
Baca Selengkapnya