Mandi Hujan, Bocah 3 Tahun di Palembang Hilang Terseret Arus di Bendungan
Merdeka.com - Asyik mandi air hujan, bocah tiga tahun bernama Muhammad Al Mahesa Alfikri terseret dan tenggelam di bendungan. Hingga kini korban belum juga ditemukan oleh petugas gabungan.
Kejadiannya ketika korban bermain dengan kakak dan teman-temannya ketika hujan di pinggir bendungan Sungai Baung tak jauh dari rumahnya neneknya di Jalan Dwikora II, Gang Raja Sakti, Kelurahan 20 Ilir D III, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Jumat (8/5) siang. Tiba-tiba korban terseret ke gorong-gorong dengan arus air yang deras lalu hanyut ke dam.
Kakak korban pulang dan memberitahu kepada ibunya. Warga pun melakukan pencarian dan dibantu tim gabungan namun hasilnya masih nihil.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
Kepala Kantor Basarnas Palembang Hery Marantika mengatakan, pihaknya menurunkan tim rescue terdiri dari tujuh personel untuk melakukan pencarian korban. Juga mengerahkan satu unit Rescue Carrier, dua set peralatan selam, satu unit rubber boat, peralatan navigasi, peralatan komunikasi, peralatan medis dan peralatan evakuasi.
"Personel masih berada di lokasi melakukan pencarian korban, mohon doanya agar korban segera ditemukan," kata dia.
Dia mengimbau orang tua mengawasi aktivitas anaknya ketika di luar rumah terlebih ketika musim hujan. Hal itu untuk mencegah terjadinya kejadian serupa.
"Kami minta anak-anak dilarang main di luar rumah saat hujan turun, itu membahayakan jiwa mereka," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaNF awalnya berenang di Waduk Tanah Merah bersama empat temannya yang lain.
Baca SelengkapnyaKeempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaKapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebut kejadian malang itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB tadi sore.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca Selengkapnya