Mantan KaBIN Hendropriyono Ungkap Pengumuman KPU Dibayangi Ancaman Bom

Merdeka.com - Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Hendropriyono menyebut pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibayang-bayangi oleh ancaman bom. Namun dia bersyukur karena sejumlah terduga teroris sudah berhasil diamankan polisi.
"Kita tahu bahwa pengumuman KPU nanti ini dibayang-bayangi oleh ancaman bom yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah tertangkap," ujar Hendro di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/5).
Hendro mengatakan hal tersebut saat menghadiri acara dengan tema Kesadaran Nasional yang digagas oleh Musyawarah Besar Kaum Muda Indonesia.
Meski pengumuman hasil Pemilu dibayang-bayangi bom, Hendropriyono meminta masyarakat untuk tak takut. Sebab, Densus 88 Anti Teror terus meminimalisir pergerakan para terduga teroris.
"29 orang sudah tertangkap, sehingga masyarakat tenang saja. Namun walaupun begitu, saya sendiri, saya tidak ada pamrih apa-apa, mengingatkan supaya saudara-saudara tidak usah turun ke jalan, tidak usah," kata dia.
Menurut Hendropriyono, masyarakat lebih baik menunggu pengumuman hasil Pemilu 2019 tanpa harus turun ke jalan dan berdemo di depan gedung KPU maupun Bawaslu.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengungkapkan polisi berhasil menangkap terduga teroris Abu Rafi alias Pak Jenggot. Dia memiliki target meledakkan bom di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta pada hari pengumuman hasil Pemilihan Umum (Pemilu) pada 22 Mei 2019.
"Targetnya ada dua. Target pertama itu 'thogut'. Kemudian target kedua pada pada 22 Mei di depan KPU," ujarnya saat press rilis di tempat kejadian perkara (TKP) kediaman terduga teroris berinisial E alias AR (51), Nanggewer Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (18/5).
Menurut Dedi, adanya gembar-gembor pergerakan massa ke Jakarta pada 22 Mei mendatang, justru menjadi momentum bagi para teroris untuk mencari eksistensi.
"Momentum itu dimanfaatkan oleh kelompok teroris, untuk memberitahukan bahwa kelompok mereka masih eksis," ungkap Dedi.
Dari hasil penggeledahan rumah teroris di Bogor, polisi mengamankan enam bom pipa siap ledak, serta satu bom panci yang tengah dirakit. Menurut Dedi, ketujuh bom itu akan diledakkan pada 22 Mei 2019.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya