Marsekal Hadi lega dapat restu DPR jadi Panglima TNI

Merdeka.com - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto telah mendapat persetujuan dari DPR menjadi Panglima TNI dalam rapat paripurna sore ini. Hadi mengaku merasa lega akhirnya bisa melewati uji kelayakan dan kepatutan sampai disetujui menjadi Panglima TNI oleh DPR.

"Perasaan saya plong karena beban yang diberikan kepada saya untuk jalani fit and proper test sudah selesai tinggal hasilnya," kata Hadi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12).

Hadi menjamin tidak akan terlibat politik praktis setelah dilantik menjadi Panglima TNI dan akan terus setia sesuai sapta marga TNI.

Saat uji kelayakan dan kepatutan, Hadi sempat menyampaikan sejumlah janji kepada Komisi I, salah satunya menjaga hubungan baik antara TNI dan Polri. Hadi mengaku akan mengedepankan kesolidan TNI-Polri setelah menjabat Panglima TNI.

"Itu bagian dari tujuan UU Nomor 34 dan UU Nomor 2, kita harus sinkronkan semuanya. Kalau sudah sinkron dan tidak ada konflik lagi, kita semua akan senang. Soliditas TNI-Polri yang dipentingkan," tegas dia.

Selain itu, Hadi juga akan berupaya merealisasikan janjinya untuk memajukan industri pertahanan nasional. Dia mengklaim akan mendorong TNI untuk mengambil keperluan alat utama sistem persenjataan dari industri pertahanan lokal.

"Pasti karena kita punya industri pertahanan seperti PT DI, PAL dan Pindad," tutur Hadi.

Prajurit lulusan akademi militer 1986 ini juga memastikan institusinya akan bersikap netral dalam kontestasi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Dia menegaskan prajurit TNI harus patuh terhadap politik negara yang diatur dalam konstitusi.

"Netral, kita perkuat jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara profesional. TNI tidak berpolitik praktis dan ikuti politik negara," tukasnya. (mdk/dan)