Ma'ruf Amin: Bayak Ulama Tapi Tidak Pernah Mondok, Enggak Paham Baca Kitab
Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati atas kehadiran ulama-ulama palsu. Sebab menurut dia, saat ini banyak orang yang mengaku ulama namun secara ilmu agama tidak mengerti apa-apa.
"Sekarang bayak ulama tapi tidak pernah mondok. Enggak paham baca kitab, tapi jadi kiai. Ini bahaya karena tidak paham, tidak ngerti agama," kata Ma'ruf di Tanggerang, Banten, Sabtu (9/11).
Menurut Ma'ruf, kejadian ini pun mengingatkan kepada tanda-tanda akhir zaman. Lantaran ada yang berpendapat, bahwa di akhir zaman banyak penceramah bermunculan namun ulamanya justru sedikit, bahkan para kiai yang punya ilmu pun hanya terhitung jari.
-
Apa nama kecil Ma'ruf Amin? Dikutip dari Liputan6, ternyata Ma'ruf Amin memiliki nama kecil yang sudah dipersiapkan oleh sang ayah itu. Nama tersebut ialah 'Al-Karkhi' yang terinspirasi dari tokoh Sufi terkemuka asal Persia, Abu Mahfudz Ma'ruf bin Firus al-Karkhi.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Siapa yang mengimbau untuk waspada terhadap penipuan? PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengimbau para nasabah untuk berhati-hati terhadap penipuan dan kejahatan online memasuki Juni 2024 menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.
-
Apa yang dikatakan Ma'ruf Amin tentang UI? Ma'ruf Amin mengapresiasi Universitas Indonesia (UI) sebagai kampus yang melahirkan gagasan dan inovasi. Hal itu disampaikannya saat membuka UI Industrial-Government (I-GOV) Expo 2023 yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Depok, pada 5 Desember 2023.'UI merupakan kampus yang menjadi tempat lahirnya gagasan dan inovasi. UI juga menjadi kampus yang berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,' kata Ma'ruf Amin.
-
Bagaimana cara mengenal ciri orang munafik? Ciri-ciri orang munafik dapat dikenali melalui beberapa tanda yang dijelaskan dalam Alquran dan Hadis. Beberapa ciri-ciri yang dapat menjadi penanda orang munafik antara lain: Suka Berdusta, Perilaku Berubah-ubah, Kurang Khusyuk dalam Ibadah, Suka Berbicara dan Berkhianat, Tidak Konsisten, Cemas dan Tidak Konsisten, Menyembunyikan Kebaikan.
-
Dimana arahan Ma'ruf Amin disampaikan? Arahan itu disampaikan Ma'ruf dalam acara Anugerah Adinata Syariah 2024 di Menara Syariah, Pantai Indah Kapuk, Tangerang, Banten, Senin (20/5).
"Ada yang menjelaskan di akhir zaman banyak penceramah tapi sedikit ulamanya. Banyak penceramah tapi kiai yang benar-benar punya ilmu hanya sedikit. Itu yang harus kita cetak," kata dia.
Melihat kejadian itu, Ma'ruf pun berpesan kepada masyarakat agar anak-anaknya kelak dapat disekolahkan di pesantren. Dengan demikian, anak-anak tersebut yang akan menjadi tongkat penerus para ulama.
"Saya bilang kepada masyarakat supaya anak-anaknya dipesantrenkan, misalkan dari tiga, satu kasih pesantren untuk meneruskan para ulama. Boleh yang lain jadi apapun tapi satu kirim ke pesantren," pinta Wapres.
Dia juga meminta agar para orang tua tidak hanya sekadar menyerahkan anaknya ke pesantren. Namun perlu juga dipertimbangkan anak-anak yang memang secara kecerdasan baik yang perlu dikirimkan.
"Tapi saya bilang, yang dikirim ke pesantren itu anak yang paling cerdas. Paling pintar. Supaya kalau jadi kiai pintar. Jangan bodoh dikirim kepesantren nanti jadi kiai bodoh karena kiai membimbing umat. Kita harus terus melahirkan ulama-ulama supaya ada generasi melanjutkan," ujarnya.
Ma'ruf Amin mengaku belajar banyak dengan sosok ayahnya, yakni KH Muhammad Amin (Abuya Amin). Campur tangan beliau semasa hidup, berpengaruh besar dan terbukti bisa membawa dia menjadi orang nomor dua di Indonesia.
"Berkat doa orang tua saya. Dia ingin jadikan anak-anaknya berguna bagi masyarakat bangsa dan negara. Dia tidak meminta saya menjadi sebagai wakil presiden. Alhamdulillah tapi sekarang sudah jadi wakil presiden," kata dia.
Wapres Ma'ruf mengisahkan, semasa hidup, ayahnya selalu mengajarkan agar tidak menjadi seorang yang pintar saja. Namun juga mengerti dan paham terhadap agama sehingga ilmu yang didapatkan bisa terus ditularkan kepada orang lain.
"Dia pengajar, ulama yang tekun, dan banyak muridnya menjadi kiai. Kepada murid-murid ayah saya juga mengingatkan jangan pernah berhenti mengajarkan ilmunya kepada murid-murid lagi supaya ada ulama yang meneruskan," ujarnya.
Dia melanjutkan, memang tak banyak yang diberikan dan diminta dari ayahnya kepada dia. Pesan yang cukup diingat Wapres Ma'ruf dari seorang ayahnya yakni hanya belajar, belajar dan terus belajar.
"Saya disuruh belajar di mana-mana, Jombang dan lain-lain, tapi alhamdulillah dapat keberkatan doanya dari beliau meskipun yang diajarkan sedikit tapi manfaatnya banyak," kata dia
Terakhir, dia juga mengajak seluruh kiai dan masyarakat yang hadir untuk bersama-sama mendoakan ayahnya. Dia berharap, sosok ayahnya dapat selalu dikenang oleh masyarakat sekitar dan bisa dijadikan teladan yang baik.
"Mudah-mudahan beliau diterima di sisi Allah SWT. Sebagai contoh teladan," tandas dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wapres Maruf Amin menyinggung candaan Ketum PAN Zulkifli Hasan soal salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo bentuk kekanak-kanakan.
Baca SelengkapnyaMenteri Yaqut membantah candaannya dikaitkan dengan pilpres
Baca SelengkapnyaBelakangan, muncul isu Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tandingan.
Baca SelengkapnyaYaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar merasa tidak perlu menanggapi serius Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Baca SelengkapnyaCandaan itu terucap, saat memberi sambutan dalam acara orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K.
Baca SelengkapnyaWapres Maruf Amin menegaskan perbedaan sudah menjadi hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Ma'ruf Amin meminta para ulama, khususnya ulama fatwa terus menebarkan kebaikan
Baca SelengkapnyaPerdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaMa'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaCak Imin sebelumnya menilai pernyataan Menag Yaqut itu selayaknya omongan buzzer yang tidak pantas keluar dari mulut menteri.
Baca Selengkapnya