Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ma'ruf Amin: Bayak Ulama Tapi Tidak Pernah Mondok, Enggak Paham Baca Kitab

Ma'ruf Amin: Bayak Ulama Tapi Tidak Pernah Mondok, Enggak Paham Baca Kitab Wapres Maruf Amin. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati atas kehadiran ulama-ulama palsu. Sebab menurut dia, saat ini banyak orang yang mengaku ulama namun secara ilmu agama tidak mengerti apa-apa.

"Sekarang bayak ulama tapi tidak pernah mondok. Enggak paham baca kitab, tapi jadi kiai. Ini bahaya karena tidak paham, tidak ngerti agama," kata Ma'ruf di Tanggerang, Banten, Sabtu (9/11).

Menurut Ma'ruf, kejadian ini pun mengingatkan kepada tanda-tanda akhir zaman. Lantaran ada yang berpendapat, bahwa di akhir zaman banyak penceramah bermunculan namun ulamanya justru sedikit, bahkan para kiai yang punya ilmu pun hanya terhitung jari.

Orang lain juga bertanya?

"Ada yang menjelaskan di akhir zaman banyak penceramah tapi sedikit ulamanya. Banyak penceramah tapi kiai yang benar-benar punya ilmu hanya sedikit. Itu yang harus kita cetak," kata dia.

Melihat kejadian itu, Ma'ruf pun berpesan kepada masyarakat agar anak-anaknya kelak dapat disekolahkan di pesantren. Dengan demikian, anak-anak tersebut yang akan menjadi tongkat penerus para ulama.

"Saya bilang kepada masyarakat supaya anak-anaknya dipesantrenkan, misalkan dari tiga, satu kasih pesantren untuk meneruskan para ulama. Boleh yang lain jadi apapun tapi satu kirim ke pesantren," pinta Wapres.

Dia juga meminta agar para orang tua tidak hanya sekadar menyerahkan anaknya ke pesantren. Namun perlu juga dipertimbangkan anak-anak yang memang secara kecerdasan baik yang perlu dikirimkan.

"Tapi saya bilang, yang dikirim ke pesantren itu anak yang paling cerdas. Paling pintar. Supaya kalau jadi kiai pintar. Jangan bodoh dikirim kepesantren nanti jadi kiai bodoh karena kiai membimbing umat. Kita harus terus melahirkan ulama-ulama supaya ada generasi melanjutkan," ujarnya.

Ma'ruf Amin mengaku belajar banyak dengan sosok ayahnya, yakni KH Muhammad Amin (Abuya Amin). Campur tangan beliau semasa hidup, berpengaruh besar dan terbukti bisa membawa dia menjadi orang nomor dua di Indonesia.

"Berkat doa orang tua saya. Dia ingin jadikan anak-anaknya berguna bagi masyarakat bangsa dan negara. Dia tidak meminta saya menjadi sebagai wakil presiden. Alhamdulillah tapi sekarang sudah jadi wakil presiden," kata dia.

Wapres Ma'ruf mengisahkan, semasa hidup, ayahnya selalu mengajarkan agar tidak menjadi seorang yang pintar saja. Namun juga mengerti dan paham terhadap agama sehingga ilmu yang didapatkan bisa terus ditularkan kepada orang lain.

"Dia pengajar, ulama yang tekun, dan banyak muridnya menjadi kiai. Kepada murid-murid ayah saya juga mengingatkan jangan pernah berhenti mengajarkan ilmunya kepada murid-murid lagi supaya ada ulama yang meneruskan," ujarnya.

Dia melanjutkan, memang tak banyak yang diberikan dan diminta dari ayahnya kepada dia. Pesan yang cukup diingat Wapres Ma'ruf dari seorang ayahnya yakni hanya belajar, belajar dan terus belajar.

"Saya disuruh belajar di mana-mana, Jombang dan lain-lain, tapi alhamdulillah dapat keberkatan doanya dari beliau meskipun yang diajarkan sedikit tapi manfaatnya banyak," kata dia

Terakhir, dia juga mengajak seluruh kiai dan masyarakat yang hadir untuk bersama-sama mendoakan ayahnya. Dia berharap, sosok ayahnya dapat selalu dikenang oleh masyarakat sekitar dan bisa dijadikan teladan yang baik.

"Mudah-mudahan beliau diterima di sisi Allah SWT. Sebagai contoh teladan," tandas dia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wapres Ma'ruf Tanggapi Candaan Zulhas Kaitkan Salat dengan Pilpres 2024: Jangan Kayak Anak-Anak
Wapres Ma'ruf Tanggapi Candaan Zulhas Kaitkan Salat dengan Pilpres 2024: Jangan Kayak Anak-Anak

Wapres Maruf Amin menyinggung candaan Ketum PAN Zulkifli Hasan soal salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo bentuk kekanak-kanakan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menag Yaqut Blak-blakan Candaan Pemilih
VIDEO: Menag Yaqut Blak-blakan Candaan Pemilih "Amin" Bid'ah

Menteri Yaqut membantah candaannya dikaitkan dengan pilpres

Baca Selengkapnya
Ma'ruf Amin Singgung Ada Kubu Buat Pengurus Tandingan: Itu Bukan Watak Orang Islam
Ma'ruf Amin Singgung Ada Kubu Buat Pengurus Tandingan: Itu Bukan Watak Orang Islam

Belakangan, muncul isu Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tandingan.

Baca Selengkapnya
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut

Yaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tawa Lepas Cak Imin Respons Santai Ucapan Menag Yaqut: Banyak Amin di Masjid
VIDEO: Tawa Lepas Cak Imin Respons Santai Ucapan Menag Yaqut: Banyak Amin di Masjid

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar merasa tidak perlu menanggapi serius Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menag Yaqut Blak-blakan Sebut Pilih
VIDEO: Menag Yaqut Blak-blakan Sebut Pilih "Amin" Bid'ah, Ngaku Bercanda

Candaan itu terucap, saat memberi sambutan dalam acara orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wapres Ma'ruf Amin: Kalau Puasa Ikut Pemerintah, Jangan Ikut Lebaran yang Duluan
VIDEO: Wapres Ma'ruf Amin: Kalau Puasa Ikut Pemerintah, Jangan Ikut Lebaran yang Duluan

Wapres Maruf Amin menegaskan perbedaan sudah menjadi hal yang biasa.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Wapres Ma'ruf Amin Akui
VIDEO: Wapres Ma'ruf Amin Akui "Kalau Bisa Pilih, Saya Ingin Jadi Anak Presiden"

Dalam pidatonya, Ma'ruf Amin meminta para ulama, khususnya ulama fatwa terus menebarkan kebaikan

Baca Selengkapnya
Guru Besar UMY Tegaskan Kelompok Radikal Intoleran Tak Jelas Sumber Ilmu & Gurunya
Guru Besar UMY Tegaskan Kelompok Radikal Intoleran Tak Jelas Sumber Ilmu & Gurunya

Perdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama

Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.

Baca Selengkapnya
Ma'ruf Amin: Jangan Benturkan Agama dan Kebangsaan
Ma'ruf Amin: Jangan Benturkan Agama dan Kebangsaan

Ma'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Menag Yaqut Disebut Buzzer oleh Cak Imin: Terserah Orang Beranggapan Apa
Reaksi Santai Menag Yaqut Disebut Buzzer oleh Cak Imin: Terserah Orang Beranggapan Apa

Cak Imin sebelumnya menilai pernyataan Menag Yaqut itu selayaknya omongan buzzer yang tidak pantas keluar dari mulut menteri.

Baca Selengkapnya