Masuk Rumah, Babi Hutan Dibacok Warga di Bogor
Merdeka.com - Warga Kampung Nangeleng, Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, membunuh seekor babi hutan yang masuk ke rumah warga. Babi itu memiliki bobot 60 kilogram dan panjang 2 meter.
Menurut warga sekitar, Hendri Suherman (30), babi itu dianggap meresahkan karena tiba-tiba datang ke pemukiman dan masuk ke salah satu rumah warga. Babi itu pertama kali terlihat sekitar pukul 10.00 WIB, oleh warga yang hendak mencangkul di sawah. Diduga babi itu kelaparan hingga turun gunung
"Jadi pas lihat babi itu, dia teriak terus babinya lari ke rumah warga. Sama warga juga dikejar pas di dalam rumah juga ditunggu. Ngejarnya juga pakai anjing," kata Hendra, Selasa (5/11).
-
Dimana bangunan rumah pemotongan babi berada? Di sekitar rumah pemotongan sapi itu, terdapat sebuah bangunan kecil yang kini terbengkalai. Bangunan itu luasnya 4x10 meter.
-
Dimana burung hantu dibunuh? Jika rencana tersebut berjalan, para profesional terlatih dan pemilik tanah akan diizinkan untuk menembak burung hantu di sekitar setengah wilayah di mana burung hantu tutul dan burung hantu invasif hidup berdampingan dalam wilayah jelajah burung hantu tutul utara.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Kenapa warga desa bakar ular? Sejumlah penduduk desa mengungkapkan ketakutan bahwa ular berbisa itu akan menyerang orang lain, sehingga mereka memutuskan untuk membakarnya.
-
Apa jenis burung hantu yang dibunuh? Proposal ini diajukan sebagai cara untuk melindungi burung hantu tutul utara, spesies asli di Amerika Utara bagian barat yang semakin terancam karena persaingan dengan burung hantu yang lebih besar dan bereproduksi lebih cepat. Meningkatnya jumlah burung hantu invasif juga dapat membahayakan masa depan spesies terkait lainnya, burung hantu tutul California.
-
Siapa yang menganggap burung gagak sebagai penjahat? Di dunia burung sekalipun masih banyak orang yang menganggap bahwa burung gagak adalah penjahat. Burung gagak seringkali disalahkan atas berbagai masalah, termasuk masalah penurunan populasi burung berkicau.
Di dalam rumah itu, kata dia, sang babi mengacak-acak rumah. Perabotan rumah seperti kasur dan lemari pun rusak diseruduk. "Yang punya rumah lari karena takut," kata dia.
Setelah keluar rumah, warga bersama orang-orang yang biasa berburu, mengejar babi itu hingga tercebur ke sungai, hingga akhirnya dibunuh warga dengan membacoknya menggunakan golok.
"Warga mah banyak yang lari karena takut. Tapi ngejarnya pakai anjing juga dan banyak yang ngejar. Pas kena langsung dibacok," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan piton sepanjang 7 meter tersebut baru pertama kali terjadi di kampung mereka.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaPetugas yang telah piawai menangkap ular, akhirnya mendapat celah posisi ular.
Baca SelengkapnyaPeristiwa sapi lepas terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah hingga membuat panik warga. Begini momen selengkapnya.
Baca SelengkapnyaAksi penyiksaan itu terekam CCTV sekitar kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca SelengkapnyaUlar berbisa tersebut muncul dari dapur rumah makan
Baca SelengkapnyaDua orang petugas menggunakan tongkat penjepit untuk menangkap ular kobra
Baca SelengkapnyaBanyak yang memuji aksi petugas damkar yang selalu siap siaga dan melaksanakan tugasnya dengan baik.
Baca Selengkapnya