Mayat Kedua Pendaki Gunung Dempo Pagaralam Dievakuasi, Pencarian Ditutup
Merdeka.com - Setelah sempat terkendala cuaca dan medan, satu mayat pendaki Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, yang hilang akhirnya dievakuasi. Dengan demikian dua mayat pendaki telah ditemukan dan pencarian ditutup.
Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara mengungkapkan, mayat kedua tersebut dievakuasi ke RSUD Basemah Pagaralam untuk identifikasi, Senin (4/11) malam. Korban tersebut dipastikan bernama M Fikri Sahdila (19), warga Muara Bungo, Jambi.
"Mayat kedua sudah dievakuasi, memang benar pendaki yang hilang," ungkap Dolly, Selasa (5/11).
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Siapa pendaki yang hilang di Semeru? Delapan tahun lalu, atau tepatnya tanggal 3 Juni 2016, seorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux dinyatakan hilang di Gunung Semeru.
-
Bagaimana pendaki turun dari Gunung Dempo saat erupsi? Dalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan diri turun ke bawah dan selamat hingga ke kaki gunung.
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Dikatakannya, identifikasi korban terbilang sulit karena kondisi jenazah sudah rusak, mengelupas dan menghitam. Namun, keluarga masih mengenali pakaian yang dikenakan dan barang-barang ditemukan di sekitar TKP.
"Kita minta diautopsi agar bisa dipastikan, tapi keluarga menolak karena berkeyakinan adalah jenazah Fikri. Korban sudah dibawa ke Jambi," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pos SAR Pagar Alam Alfariz mengatakan, dengan telah ditemukannya kedua korban, tim pencarian resmi dibubarkan. Pihaknya mengapresiasi tim gabungan dan relawan yang berjibaku mengevakuasi korban dalam kondisi dan situasi yang sulit.
"Begitu mayat korban dibawa ke rumah sakit dan diidentifikasi, tim dibubarkan. Hormat kami kepada seluruh pencari dan pengevakuasi, tanpa lelah dan waktu demi mengevakuasi korban," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam keadaan gelap gulita, mereka tunggang langgang menyelamatkan .
Baca Selengkapnya13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaTim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, Sabtu (8/6), menutup upaya pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan erupsi Gunung Marapi mengimbau masyarakat segera melapor apabila ada keluarganya hilang Gunung Marapi..
Baca SelengkapnyaSulitnya medan dan tingginya intensitas erupsi Gunung Marapi membuat upaya evakuasi tidak bisa berjalan baik.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, 12 pendaki masih hilang, dan 11 meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaEmpat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaDia menyebutkan tidak ada peningkatan level saat Marapi mengalami erupsi. Karena saat itu Gunung Marapi mengalami erupsi freatik.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari ketiga pascaerupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, 18 pendaki dilaporkan masih hilang.
Baca SelengkapnyaDedaunan hijau dan tanaman sayuran kini berubah menjadi abu-abu karena berselimut debu.
Baca SelengkapnyaTidak kurang dari 47 pendaki terdampak erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12).
Baca SelengkapnyaDua personel Polda Sumatera Barat (Sumbar) jadi korban erupsi Gunung Marapi, satu orang di antaranya meninggal dunia.
Baca Selengkapnya