Mendikbud ikut memarut kelapa dan berkostum Hizbul Wathan dalam festival di Malang
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, membuka festival Malang Tempoe Doeloe (MTD) di Jalan Ijen Kota Malang, Ahad (12/11). Mendikbud datang dengan berkostum Hizbul Wathan didampingi Wali Kota Malang, Mohammad Anton dan jajaran pemerintah setempat. Menteri Muhadjir juga tidak segan ikut memarut kelapa bersama warga sebagai penanda dimulainya Festival yang sudah empat tahun vakum itu.
Seluruh pejabat maupun pengunjung yang datang memang diwajibkan mengenakan pakaian zaman dulu atau tempoe doeloe. Mendikbud sendiri memilih mengenakan kostum seragam kepanduan kebanggaan Muhammadiyah, Hizbul Wathon (HW).
Saat memberikan sambutan, Mendikbud menyebut alasannya mengenakan kostum Hizbul Wathon.
-
Bagaimana Kemendikbudristek selenggarakan Festival ini? Festival Kenduri Swarnabhumi 2023 yang diselenggarakan di Provinsi Jambi resmi ditutup, Rabu (27/12). Mengangkat tema 'Cintai Budaya Kita Lestarikan Sungai, Cintai Sungai Kita Lestarikan Budaya', Kenduri Swarnabhumi berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hubungan kebudayaan dan pelestarian lingkungan sungai, dan juga sebaliknya yakni masa depan sungai terhadap kebudayaan yang lebih maju.
-
Siapa yang berpartisipasi di Festival Kemendikbudristek? Melibatkan berbagai pegiat budaya, komunitas lingkungan, pelaku seni dan budaya, peneliti, jurnalis serta ribuan masyarakat.
-
Kenapa Kemendikbudristek adakan festival ini? Sebagai festival yang bertujuan untuk menggali serta melestarikan identitas budaya Melayu khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari, terselenggaranya Kenduri Swarnabhumi 2023 menjadi khazanah bagi kita semua untuk selalu mengingat kejayaan budaya Nusantara di tanah Melayu.
-
Apa yang dicapai Kemendikbudristek lewat Festival ini? 'Saya mengapresiasi keberhasilan festival Kenduri Swarnabhumi yang kedua. Tentu capaian ini merupakan berkat hasil kerja keras dan juga kolaborasi berbagai pihak yang sama-sama menginginkan pemajuan serta inovasi kebudayaan Indonesia, khususnya di ranah Melayu.'
-
Kenapa Mataram Culture Festival diadakan? Menurut Wabup Bantul, selain sebagai wadah untuk mengenalkan aktivitas budaya khas Kabupaten Bantul, ajang tersebut juga sebagai upaya dalam menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
-
Siapa yang menyelenggarakan Mataram Culture Festival? Setiap tahunnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menyelenggarakan sebuah festival budaya bertajuk Mataram Culture Festival.
Katanya, tahun 1947 di daerah Malang pernah terjadi pertempuran sengit melawan Belanda. Para pelajar yang saat itu ikut berperang berguguran.
"Itulah sebabnya jalan ini yang dulu bernama Jalan Salak diganti menjadi Jalan Pahlawan TRIP yang merupakan singkatan dari Tentara Republik Indonesia Pelajar," terang mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Di antara para pelajar tersebut, kata Mendikbud, memakai seragam HW seperti yang dikenakannya.
Mendikbud menyerukan agar anak muda diajak lebih giat menengok sejarah melalui festival semacam ini. Tujuannya agar dapat mengambil spirit perjuangan bangsa dan membangun karakter kebangsaan melalui napak tilas sejarah.
Mendikbud buka Festival Malang Tempo Doeloe ©2017 merdeka.com/darmadi sasongko"Kota Pahlawan bukan hanya di Surabaya. Malang juga banyak menyimpan sejarah kepahlawanan. Pelajar-pelajar kita harus tahu hal ini," lanjut Mendikbud dengan menyebut nama Pahlawan Nasional Hamid Rusdi sebagai salah satu pahlawan dari Malang.
Mendikbud berharap MTD terus diadakan secara rutin setiap tahun dan pihaknya akan memasukkannya sebagai agenda kebudayaan nasional di Kemdikbud.
"Saya berharap anak muda diajak napak tilas sejarah kerajaan pertama di Malang yakni Gajayana dan candi tertua yakni candi Badut. Begitu juga perlu diajak untuk ziarah ke makam pahlawan TRIP," katanya.
Sementara itu Wali Kota Malang menyampaikan ucapan terima kasihnya atas perhatian Mendikbud menyempatkan diri hadir di MTD.
"Sebagai warga Kota Malang, bapak Mendikbud tidak akan lupa dengan kampung halamannya," kata Anton yang didampingi istrinya, Farida Anton. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhadjir mengaku senang karena dapat memiliki kesempatan untuk berkumpul bersama teman-teman seperjuangan.
Baca SelengkapnyaSaat memberikan sambutan, Muhadjir mengungkapkan, dirinya merasa terhormat dapat menerima gelar yang diberikan oleh Kasepuhan Majan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani terpilih jadi tamu undangan dengan busana adat terbaik dan mendapat sepeda dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca SelengkapnyaBerbagai macam perayaan menyambut hari kelahiran Nabi Muhammad di tiap daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu tradisi yang masih terus terselenggara yakni tradisi Penyebaran Apem Yaa Qawiyyu yang sarat dengan kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar upacara meriah peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Sabtu, 17 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaMa’ruf Amin menilai, momentum istimewa ini dapat dimaknai sebagai wujud komitmen pemerintah dalam upaya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaWapres tampak elegan mengenakan pakaian adat Padang, Sumatera Barat, bernuansa ungu dengan campuran aksen warna emas.
Baca SelengkapnyaUpacara penaikan dan penurunan bendera diselenggarakan secara serentak di dua kota, yaitu Jakarta dan Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaPawai Dongdang dimeriahkan arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung dan pukulan lesung.
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni menyebut, para menteri sudah diberi seragam oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Baca Selengkapnya