Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengungkap Satu Demi Satu Kebohongan Pemberontak Papua

Mengungkap Satu Demi Satu Kebohongan Pemberontak Papua Pemberontak Papua. ©2018 istimewa

Merdeka.com - Publik Tanah Air ramai-ramai mengecam penyerangan dan pembunuhan pekerja PT Istaka Karya di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Pelakunya kelompok bersenjata yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat. Setidaknya sebanyak 19 pekerja dan 1 anggota TNI tewas. TNI dan Polri langsung bergerak cepat mengevakuasi para korban.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sabby Sambon berdalih penyerangan dan pembunuhan tersebut untuk menghabisi militer Indonesia. Namun dalam kenyataan yang dibunuh adalah warga sipil yang tak bersalah.

Satu persatu kebohongan pun mulai terungkap. TNI dan Polri tidak tinggal diam dan langsung membantah semua pernyataan tentara pemberontak. Berikut ini kebohongan pemberontak Papua yang terungkap:

TNI Bantah Gunakan Serangan Udara dan Bom

Kapendam Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi membantah adanya pemberitaan yang menyebut dalam proses evakuasi, pasukan TNI melakukan serangan udara dan bom yang mengakibatkan sejumlah warga sipil tewas.

"Kami perlu tegaskan di sini bahwa TNI tidak pernah menggunakan serangan bom, TNI hanya menggunakan senjata standar pasukan infantri yaitu senapan perorangan yang dibawa oleh masing-masing prajurit.

Dia menegaskan segala pernyataan tentang jatuhnya korban sipil, serangan bom hanyalah upaya propaganda pihak pemberontak Papua untuk berusaha menggiring opini publik guna memojokkan TNI-Polri.

"Seolah-olah TNI-Polrilah yang telah melakukan tindakan pelanggaran HAM, sedangkan mereka yang telah membantai puluhan orang warga sipil yang tidak berdosa seakan-akan bukan suatu kesalahan," katanya.

Tidak Ada Istilah Zona Tempur

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sabby Sambon yang menyerukan agar TNI bertempur secara benar, tak bertempur di luar zona tempur yang sudah ditentukan yakni di Yigi atau Mbua. Menurut Kapendam Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi, zona tempur tersebut adalah klaim TPNPB sendiri.

"Mereka mengklaim bahwa mereka telah menentukan zona tempur di kawasan Habema sampai dengan Mbua. Walaupun itu hanya klaim sepihak karena tidak pernah ada perjanjian antara TNI dan KKSB tentang zona tempur tersebut," katanya.

Dia juga menyatakan, faktanya pihak pemberontak justru yang telah melakukan pembantaian di bukit Puncak Kabo Distrik Yigi dan melakukan penyerangan Pos TNI di Mbua.

"Artinya mereka sangat tidak konsisten terhadap pernyataannya sendiri. Ini adalah cara bertempur sistem gerilya di mana tidak dikenal adanya zona tempur, tapi di mana pasukan TNI bertemu dengan KKSB maka di situlah zona tempurnya," katanya.

Korban Tewas Emanuel Warga Sipil

Emanuel Beli menjadi korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua. Sebagai wujud solidaritas Belasan mahasiswa dari Ikatan Keluarga Timor Tengah Utara Yogyakarta (IKTTUY) menggelar aksi menyalakan lilin. Inisiator aksi Ermalindus Albimus Joseph Sonbay mengatakan Ermalindus Albimus, Emanuel Beli adalah warga sipil yang bekerja di PT Istaka Karya.

Bukanlah seperti yang dituduhkan oleh juru bicara Tentara Nasional Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom yang menyebut para pekerja di Nduga merupakan anggota TNI.

"Dia (Emanuel Beli) sipil. 100 persen sipil. Dia hidup di Yogyakarta sudah 13 tahun," urai Ermalindus Albimus.

Mengungkap Motif Penyerangan

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di bawah komando Egianus Kogoya mengakui sebagai kelompok penyerangan yang melakukan pembunuhan terhadap satu orang anggota TNI dan 19 orang pekerja proyek jembatan di Kabupaten Nduga, Papua Barat. Mereka menceritakan motif di balik penyerangan itu.

Juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengatakan pihaknya melakukan penyerangan dan pembunuhan kepada warga sipil, karena Egianus menilai mereka bagian dari militer Indonesia.

"Mereka itu militer Indonesia. TPN identifikasi, mayoritas pekerja adalah intelijen dan anggota TNI berpakaian preman. Mereka diback up oleh pos TNI di Mbua," jelasnya.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TNI Geram OPM Sebar Kebohongan, Manfaatkan Pilot Susi Air yang Disandera
TNI Geram OPM Sebar Kebohongan, Manfaatkan Pilot Susi Air yang Disandera

Sebuah video beredar, Tampak Pilot Susi Air yang disandera OPM. TNI geram lantaran OPM memanfaatkan sandera untuk menyebar kebohongan.

Baca Selengkapnya
Viral Video Sebut Anggota KKB Sudah Ditangkap Malah Dibebaskan, Kapolres Puncak Jaya Pastikan Hoaks
Viral Video Sebut Anggota KKB Sudah Ditangkap Malah Dibebaskan, Kapolres Puncak Jaya Pastikan Hoaks

Kapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.

Baca Selengkapnya
Kodam Cenderawasih Bantah KKB Serang Pos TNI di Distrik Yugumuak Puncak pada 1 Maret
Kodam Cenderawasih Bantah KKB Serang Pos TNI di Distrik Yugumuak Puncak pada 1 Maret

Tidak benar Pos TNI di Kampung Pamebut Distrik Yugumuak Kabupaten Puncak diserang KKB pada hari Jumat 1 Maret 2024," kata Kapendam XVII/Cen Letkol Inf Candra

Baca Selengkapnya
Saat Barisan Para Jenderal TNI AD Angkat Suara Jelaskan 'Ulah' Prajurit di Tanah Papua
Saat Barisan Para Jenderal TNI AD Angkat Suara Jelaskan 'Ulah' Prajurit di Tanah Papua

Buntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal

Baca Selengkapnya
TNI Ungkap Hasil Investigasi Video Viral Anggota KKB Papua Disiksa, 8 Prajurit Ditahan
TNI Ungkap Hasil Investigasi Video Viral Anggota KKB Papua Disiksa, 8 Prajurit Ditahan

Pangdam Cendrawasih tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum.

Baca Selengkapnya
Aksi OPM Bakar Honai di Dogiyai Picu Kemarahan Petinggi TNI di Papua
Aksi OPM Bakar Honai di Dogiyai Picu Kemarahan Petinggi TNI di Papua

OPM terus melakukan teror dan propaganda. Teranyar, mereka membakar honai di belakang Koramil 1705-4/Moanemani dan menuduh TNI sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya
Amnesty Internasional Indonesia Desak Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan TNI Aniaya Warga Papua
Amnesty Internasional Indonesia Desak Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan TNI Aniaya Warga Papua

Amnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.

Baca Selengkapnya
TNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat
TNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat

Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Peran 13 Prajurit Terungkap, Ada yang Menyiksa KKB, Merekam Hingga Mengirim Video
Peran 13 Prajurit Terungkap, Ada yang Menyiksa KKB, Merekam Hingga Mengirim Video

Pasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.

Baca Selengkapnya
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua

TNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua

Baca Selengkapnya
Kapuspen TNI: Istilah OPM Biar Prajurit Tegas dan Tidak Ragu
Kapuspen TNI: Istilah OPM Biar Prajurit Tegas dan Tidak Ragu

TNI ingin tanah Papua damai dan warganya sejahtera

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara

Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.

Baca Selengkapnya