Menko PMK Dorong Penguatan Program Kursus Calon Pengantin Kemenag

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemanusiaan dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi program prioritas Kementerian Agama tahun 2021. Adapun program prioritas Kemenag 2021 yaitu penguatan moderasi beragama, transformasi digital, revitalisasi KUA, Cyber Islamic University, Kemandiran Pesantren, dan Religiosity Index.
Sementara itu melalui revitalisasi KUA, Muhadjir mendorong program Kursus Calon Pengantin (Suscatin) yang selama ini sudah berjalan diperkuat dengan melibatkan kementerian/lembaga lain.
"Suscatin dapat dilengkapi dengan melibatkan kementerian/lembaga lain, di antaranya upaya pemerintah mengurangi angka stunting. Saya berharap ini bisa masuk program prioritas dalam revitalisasi KUA melalui suscatin," kata Muhadjir usai bertemu Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di kantor Kementerian Agama, Rabu (9/6).
"Saya berharap betul, Kemenag dengan pendidikan pranikah bagi calon pengantin (suscatin) terlibat dalam penanganan stunting," ujar dia.
Kemudian dia juga mendukung Cyber Islamic University (CIU) yang digagas Yaqut. Menurutnya, problem guru saat ini lebih berat di Kemenag karena sebagian besar madrasah adalah swasta.
Muahdjir juga mendorong Kemenag menggandeng Universitas Terbuka (UT) untuk program studi di luar keagamaan, sehingga Kemenag bisa fokus pada bidang keagamaan, sementara ilmu-ilmu lain yang dibutuhkan di madrasah bisa menggandeng UT.
"Saya siap membantu untuk fasilitasi dengan UT, dan sangat dukung CIU ini," kata dia.
Sementara itu, terkait penguatan moderasi beragama, Muhadjir menilai hal itu sebagai salah satu inti dari revolusi mental. Dia pun berharap Yaqut memprioritaskan anggaran untuk penguatan modetasi beragama.
"Saya berharap pak Menag memprioritaskan anggaran untuk penguatan moderasi beragama itu," ujar dia.
Dia juga meminta agar Kemenag memfokuskan pendidikan madrasah dan pesantren. Tidak hanya itu dia juga mengatakan langkah-langkah yang akan diambil Yaqut serta program prioritas Kemenag sangat konkrit, terukur, dan sesuai arahan Presiden.
"Saya sangat setuju dengan konsep kemandirian pesantren. Pengertian kemandirian, supaya ada hubungan koheren antara pondok dengan masyarakat, sehingga sesuai dengan UU pesantren yang di samping sebagai lembaga pendidikan juga untuk pemberdayaan masyarakat," ungkapnya.
"Kita harapkan pemberdayaan masyarakat itu justru berbasis pesantren, dan para lulusannya bisa menjadi lulusan-lulusan yang mandiri,” tambahnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya