Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menristekdikti Dorong Perguruan Tinggi Kembangkan Baterai Untuk Masa Depan

Menristekdikti Dorong Perguruan Tinggi Kembangkan Baterai Untuk Masa Depan Menristekdikti Mohamad Nasir. ©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengunjungi Unit Produksi Battery Lithium di Gedung Pusat Pengembangan Bisnis UNS Jalan Slamet Riyadi, Purwosari Solo, Jumat (31/5).

Dalam sambutannya, Nasir, mengatakan, hingga saat ini kebutuhan baterai masih menjadi masalah di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan ketergantungan industri dalam negeri terhadap impor.

Menurut dia, saat ini nilai baterai antara 35 hingga 40 persen dari seluruh ongkos produksi. Jika bisa diefisienkan menjadi 20 persen, maka ongkos produksinya bisa ditekan.

"Sekarang ini yang harus dilakukan adalah, perguruan tinggi atau peneliti mampu mengembangkan baterai demi masa depan yang lebih baik," ujarnya.

nasir

Atas dasar itu, pihaknya mengembangkan pusat penelitian baterai di UNS. Namun yang menjadi permasalahan adalah bahan baku, yaitu lithiumnya masih impor. Terkait hal itu menteri di Indonesia sebenarnya terdapat bahan baku. Namun belum bisa proses, maka saat ini pihaknya sedang mengembangkan teknologinya di Halmahera.

"Dengan demikian, ke depan baterai bisa menjadi salah satu alternatif energi terbarukan. Pengembangan energi terbarukan penting dilakukan, karena jika terus mengandalkan bahan fosil ketersediaannya sangat terbatas," katanya.

Menurut dia, dari 100 persen energi yang dimanfaatkan di Indonesia, 77 persennya berasal dari fosil, sedangkan sisanya dari energi terbarukan. Per tahun 2017, kebutuhan fosil mencapai 400.000 barel/hari dengan biaya mencapai 17,6 miliar dolar/tahun.

"Ini makin lama akan makin terbatas," katanya.

Pada pengembangan motor listrik Gesits oleh industri dalam negeri, kata menteri, baterai mengambil peranan penting. Jika dilihat dari kompetitor, seperti Honda, harganya mencapai Rp60 juta, sedangkan yang dijual oleh Gesits hanya Rp23 juta.

"Baterailah yang jadi tumpuan, nilainya 30 persen dari 'cost' tersebut. Jadi tepat UNS mengembangkan baterai lithium dan saat ini sudah masuk ke industri," katanya.

Rektor UNS Jamal Wiwoho menambahkan, pengembangan baterai lithium UNS dimulai sejak tahun 2012 sejalan dengan pencanangan program Mobil Listrik Nasional (MOLINA). Baterai yang dikembangkan tersebut berjenis lithium ion dengan ukuran 18650.

"Sampai saat ini, jenis yang dikembangkan adalah Lithium Ferro Phosphate (LFP) dan Nickel Cobalt Aluminium Oxide (NCA). Teaching Factory Battery Lithium UNS sampai saat ini mampu memproduksi 1.000 sel/hari dengan kapasitas 5 KWh untuk jenis LFP dan 10 KWh untuk jenis NCA," jelasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga baterai untuk kendaraan listrik ternyata telah mengalami penurunan hingga 90 persen.
Harga baterai untuk kendaraan listrik ternyata telah mengalami penurunan hingga 90 persen.

Harga baterai kendaraan listrik telah turun hingga 90 persen, antara 2008 hingga 2023

Baca Selengkapnya
Rencana pembangunan Pusat Baterai EV Indonesia akan dilakukan di Morowali.
Rencana pembangunan Pusat Baterai EV Indonesia akan dilakukan di Morowali.

Pusat Baterai EV Indonesia Bakal Dibangun di Morowali

Baca Selengkapnya
Pemerintah Manfaatkan Baterai untuk Bangun Pembangkit Energi Hijau, Terutama di Indonesia Timur
Pemerintah Manfaatkan Baterai untuk Bangun Pembangkit Energi Hijau, Terutama di Indonesia Timur

Untuk penerapannya, Eniya melihat peluang di kawasan Indonesia Timur. Sebab, beberapa wilayah di sana masih belum punya sistem jaringan memadai.

Baca Selengkapnya
Dalam waktu tiga tahun, diperkirakan harga mobil listrik akan lebih rendah dibandingkan mobil konvensional.
Dalam waktu tiga tahun, diperkirakan harga mobil listrik akan lebih rendah dibandingkan mobil konvensional.

Harga mobil listrik diprediksi lebih murah dari mobil konvensional dalam tiga tahun, berkat penurunan harga baterai dan efisiensi produksi.

Baca Selengkapnya
Jepang Akan Melakukan Investasi Signifikan untuk Produksi Baterai Kendaraan Listrik
Jepang Akan Melakukan Investasi Signifikan untuk Produksi Baterai Kendaraan Listrik

pemerintah Jepang akan mendanai 12 proyek yang berfokus pada baterai EV

Baca Selengkapnya
Sumber Listrik Rendah Karbon Jadi Sorotan dalam Pembangunan Smelter
Sumber Listrik Rendah Karbon Jadi Sorotan dalam Pembangunan Smelter

Salah satu aspek yang sering diabaikan oleh pelaku bisnis adalah ketersediaan sumber energi listrik yang terjangkau dan berasal dari sumber rendah karbon.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Mau Buka Pusat Riset Baterai Kendaraan Listrik, Bakal Datangkan Periset dari China
Pemerintah Mau Buka Pusat Riset Baterai Kendaraan Listrik, Bakal Datangkan Periset dari China

Indonesia juga telah membangun industri daur ulang baterai motor listrik dan mobil listrik di Morowali.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Resmikan Pabrik Baterai Motor Listrik Pertama dengan TKDN Tertinggi
Pemerintah Resmikan Pabrik Baterai Motor Listrik Pertama dengan TKDN Tertinggi

Pabrik baterai ini merupakan pabrik baterai pertama dengan TKDN sebesar 20 persen.

Baca Selengkapnya
Sederet PR Pemerintah Jika Ingin Indonesia Kuasai Pasar Baterai Kendaraan Listrik di Dunia
Sederet PR Pemerintah Jika Ingin Indonesia Kuasai Pasar Baterai Kendaraan Listrik di Dunia

Permintaan baterai lithium ion diperkirakan akan meningkat lantaran meroketnya kebutuhan akan kendaraan listrik dan penyimpanan energi.

Baca Selengkapnya
Indonesia menarik minat Volkswagen dan Ford untuk berinvestasi dalam mobil listrik.
Indonesia menarik minat Volkswagen dan Ford untuk berinvestasi dalam mobil listrik.

Volkswagen dan Ford Tertarik Investasi EV di Indonesia

Baca Selengkapnya
Meski Ada LFP, Menteri ESDM Yakin Nikel Masih Dibutuhkan untuk Mobil Listrik
Meski Ada LFP, Menteri ESDM Yakin Nikel Masih Dibutuhkan untuk Mobil Listrik

Arifin juga angkat suara terkait wacana Kementerian Perindustrian yang akan membatasi penggunaan kendaraan listrik yang menggunakan baterai berbasis LFP.

Baca Selengkapnya
Elon Musk: Kombinasi Tenaga Surya dan Baterai Bisa Selesaikan Kebutuhan Energi Dunia
Elon Musk: Kombinasi Tenaga Surya dan Baterai Bisa Selesaikan Kebutuhan Energi Dunia

Kombinasi PLTS dan baterai bisa menjadi solusi yang melengkapi

Baca Selengkapnya