Modus tuduh ganggu adik, komplotan pelajar yang nyambi begal dibekuk

Merdeka.com - Apa yang dilakukan pelajar ini tak patut dicontoh. Komplotan pelajar di Surabaya, Jawa Timur ini melakukan perampokan dengan merampas motor alias begal.
Tak hanya motor, 8 pemuda tanggung yang masih pelajar ini juga merampas handphone milik korban. Mereka adalah SAY, AL, LQ, AG, FZ, KR, KP, dan RZ, yang semuanya masih berstatus pelajar. Untuk KP dan RZ, saat ini ditetapkan sebagai DPO alias buron.
"Saat beraksi di Dupak Timur, mereka ditangkap petugas. Enam orang berhasil kita amankan, dua orang berhasil lolos. Dan saat ini sudah kita tetapkan sebagai DPO (buron)," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sinto Silitonga didampingi Kasubbag Huma Kompol Lily Djafar, Kamis (3/11).
Para pelaku melakukan aksi kejahatannya di beberapa lokasi di wilayah Jawa Timur. Saat beraksi di Jalan Dupak Timur, mereka kepergok petugas kepolisian yang kebetulan sedang berjaga. Pelaku pun langsung dibekuk.
"Modusnya mereka menghentikan korban, dan pura-pura menuduh korban telah menggoda adiknya. Korban diberhentikan paksa, dan meminta kendaraan korban," jelasnya.
Meski tanpa menggunakan senjata tajam, namun aksi para tersangka ini tetap membuat keder korban yang dikeroyok delapan orang, hingga akhirnya mau menyerahkan kendaraannya.
"Dari laporan yang kita terima, para tersangka yang rata-rata masih berusia antara 15 sampai 20 tahun ini, sudah beraksi di beberapa TKP. Mereka tidak hanya menyasar pelajar bermotor, tapi juga handphone milik para pelajar," katanya.
Sementara para tersangka mengaku, uang hasil kejahatan yang mereka lakukan itu, untuk uang saku dan bersenang-senang.
"Motornya dijual di Madura. Ada yang jemput sendiri. Kenalnya dari teman. Satu motor dijual antara Rp 1 sampai 2 juta rupiah. Uangnya juga dibagi rata," pengakuan salah satu tersangka. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya