Momen Ganjar Santap Pempek Kaki Lima di Palembang: Lemak Nian
Ganjar mengakui hasil blusukan di Palembang akan menjadi materi pada debat pemungkas nanti.
Hari ini, Ganjar kampanye di Palembang. Dia juga mendatangi pasar.
Momen Ganjar Santap Pempek Kaki Lima di Palembang: Lemak Nian
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melakukan blusukan ke Pasar 16 Ilir Palembang, Jumat (2/2). Sebelumnya, Ganjar memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Palimo.
Tiba di Pasar 16 Ilir, Ganjar mampir ke pedagang pempek kaki lima. Pedagang yang beruntung ditemui Ganjar adalah seorang wanita bernama Nikmah.
Sambil duduk di bangku kecil, Ganjar memilih pempek yang disukainya. Tersedia beragam jenis pempek yang dijual, ada kulit, adaan tahu, lenjer, telur, dan lainnya. Pempek kecil dipatok harga Rp1.000 per biji. Ganjar pun mengambil pempek berisi telur dengan garpu yang
"Ini gimana ya cara makannya," tanya Ganjar ke pedagang.
Ganjar lalu meminta dituangkan cuka alias cuko di mangkok kecil sebagai kuah pempek. Nikmah pun mengajari Ganjar agar menghirup cuko dari mangkoknya barulah makan pempeknya.
"Pak makannya sambil dihirup pak biar lemak," kata pedagang.
"Lemak nian (enak benar)," jawab Ganjar disambut gelak tawa warga yang mengerumuninya.
Setelah menikmati di tempat, Ganjar juga meminta dibungkus beberapa pempek untuk dimakan di mobil. Ada beberapa jenis pempek yang dimasukkan pedagang ke kantong kresek berikut cuko-nya.
Nikmah mengaku tak menyangka mantan Gubernur Jateng itu mampir ke lapaknya. Ia awalnya deg-degan berhadapan dengan Ganjar dan khawatir pempek yang dijualnya tidak enak.
"Saya senang, senang banget. Tadi katanya (Ganjar) enak pempeknya," kata Nikmah.
Nikmah menyebut terkesima dengan ketampanan Ganjar. Selama ini ia hanya bisa menonton di televisi dan sekarang bertatapan langsung.
"Pak Ganjar orangnya ganteng, pangling saya," kata Nikmah
Blusukan di Palembang Cari Materi Debat Pamungkas
Ganjar mengakui hasil blusukan di Palembang akan menjadi materi pada debat pemungkas nanti. Ganjar menyebut blusukan ia pilih karena dianggap efektif menyerap keluhan dan aspirasi masyarakat. Karenanya selama masa kampanya ia lebih banyak melakukan blusukan ketimbang kampanye akbar di satu titik dengan mengumpulkan massa.
"Blusukan di Palembang, ke pasar-pasar ini pasti menjadi materi yang saya siapkan untuk materi debat."
Kata Ganjar.
Menurut Ganjar, debat tidak hanya bicara konsep tanpa mengetahui data dan fakta. Semisal persoalan kenaikan harga pokok yang terjadi selama ini. Di lapangan, kata Ganjar, dampak kenaikan itu tak hanya dirasakan pedagang dan pembeli, tetapi juga dialami di bagian hilirnya, yakni petani dan peternak yang kesulitan memperoleh pakan ternak hingga pupuk karena harganya mahal.
"Kita bicara harga-harga tinggi, tapi bagaimana cara kita menurunkannya. Kita temukan problemnya karena kita mendapat masukan dari masyarakat. Jadi kita mau bicara apa (saat debat) ini fakta dan data," kata Ganjar.
Ganjar Pranowo mengaku sudah sangat siap menghadapi debat pamungkas mendatang. Tema debat kali ini adalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan Inklusi.
Ganjar menyebut sudah memiliki konsep besar dalam mengatasi persoalan yang terjadi kekinian. Hal itu berkat blusukan yang dilakukannya di banyak daerah.
"Kita tidak bicara hanya soal mencetak tukang tetapi anak yang berkarakter, memiliki budi pekerti luhur dan gampang dalam mengakses pendidikannya termasuk perempuan dan disabilitas," pungkas Ganjar.