Mudah tergiur keuntungan besar, ASN Purbalingga sering jadi korban investasi bodong

Merdeka.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) di Purbalingga banyak yang terjebak investasi bodong. Kejadian itu menjadi perhatian tersendiri bagi Bupati Purbalinga, Tasdi.
Dia menyayangkan banyak ASN mudah tergiur iming-iming keuntungan besar yang ditawarkan oleh entitas investasi yang belum jelas.
"Ibu-ibu khususnya istri ASN biasanya mudah tergiur. Oleh karena itu kami undang agar waspada kepada entitas yang belum jelas," kata Tasdi saat membuka 'Sosialisasi Investasi Bodong Untuk Para ASN' dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Rabu (7/2).
Tasdi bercerita, pada tahun 2003 lalu banyak warga Purbalingga termasuk para ASN tertipu investasi bodong Investindo. Tapi kejadian di masa silam seakan tak dijadikan pelajaran berharga. Buktinya, masih banyak ASN yang tergiur dengan rayuan investasi bodong padahal hal semacam itu sudah bisa dilihat kepalsuannya.
"Baru-baru ini investasi Pandawa juga masuk Purbalingga. Ada juga investasi jamu. Kami bekerja sama dengan OJK untuk sosialisasi mewaspadai investasi bodong," kata Tasdi.
Tasdi meminta bantuan OJK membentuk Satuan Tugas (Satgas) pengawasan investasi bodong untuk menanggulangi kejadian seperti tahun 2003.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala OJK Purwokerto, Sumarlan, merespon baik niatan Bupati Purbalingga untuk membentuk Satgas penanggulangan investasi bodong. Menurutnya Satgas yang akan dibentuk terdiri dari unsur OJK, Kepolisian, Kejaksaan, Dinas Pendidikan, Dinas Koperasi dan UMKM serta Kementerian Agama Kabupaten.
"Kami akan bentuk Satgas yang terdiri dari berbagai unsur. Satgas tersebut bersifat sementara dan stimulant. Maksudnya jika fungsi pengawasan dan penindakan sudah berjalan maka dengan sendirinya Satgas tersebut akan bubar dan Pemkab berjalan sendiri," kata Sumarlan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya