Mudik Dilarang, Gubernur Sumsel Cari Solusi agar Silaturahmi Tak Terganggu

Merdeka.com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru tengah mencari solusi agar warganya tetap bisa bersilaturahmi saat Idul Fitri. Langkah ini dilakukannya menyusul kebijakan pemerintah pusat melarang mudik.

Menurut Deru, pemaknaan mudik yang dilarang harus diperjelas agar tidak membuat masyarakat resah. "Pengertian mudik yang harus kita perjelas, apakah untuk menghadapi lebaran atau ada keperluan. Ini harus ada spesifikasi dulu, bukan berarti untuk membatasi orang bepergian," ungkap Deru, Senin (29/3).

Deru mengapresiasi keputusan pemerintah pusat yang menetapkan larangan mudik lebaran seperti disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendi baru-baru ini. Dia menyatakan akan berkoordinasi untuk membuat kebijakan kebijakan tepat di Sumatera Selatan.

"Saya mendukung apa yang dikatakan Menteri PMK kalau di skala nasional, tapi untuk wilayah Sumatera Selatan kita akan koordinasikan," ujarnya.

Karena itu, Deru akan melakukan pengkajian dengan pihak terkait untuk mencari solusi dalam menyikapi keputusan pemerintah pusat. Dia berharap masyarakat tetap bisa berlebaran dengan keluarga dengan aman dan tanpa penyebaran Covid-19.

"Kita tidak ingin membatasi silaturahmi seseorang. Jadi pencegahan Covid-19 dapat tercegah, semangat orang yang ingin melakukan ibadah serta bertemu keluarga tidak terganggu, tidak tersumbat. Saya akan melakukan koordinasi agar dapat menemukan format ini," kata dia.

Sebelum ada larangan dari pemerintah pusat, Deru mengizinkan warganya mudik lebaran tahun ini. Dia menilai akan terjadi banyak perputaran uang dalam momentum itu.

Meski diizinkan mudik, warga diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk menghindari penyebaran virus corona. Dia tak ingin mudik lebaran justru menimbulkan klaster baru penularan Covid-19.

"Bukan diizinkan lagi, tapi justru saya menganjurkan masyarakat untuk mudik dengan catatan protokol kesehatan. Saya kira bakal ada perputaran uang ketika itu," ungkap Deru, Rabu (17/3).Menurut dia, perputaran uang akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat dan daerah. Kondisi ini berbanding terbalik dengan lebaran tahun lalu karena adanya larangan mudik yang menyebabkan roda perekonomian tersumbat.

"Pengalaman tahun lalu menjadi pelajaran, banyak hikmah yang bisa kita ambil saat terjadi pembatasan sosial," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy menambahkan, pihaknya akan memasifkan tracing, test, dan treatment saat musim mudik lebaran nanti yang bertujuan mencegah dan mengontrol sebaran virus. Dia ingin memastikan semua orang yang melakukan perpindahan wilayah bebas dari Covid-19.

"Walaupun tidak ada batasan, setiap orang harus mengetahui dirinya tidak terpapar Covid-19 karena banyak kasus tanpa gejala. Ketika itulah dikhawatirkan terjadi penularan," kata dia.