Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Muhammadiyah Imbau Pendemo Tertib dan Polisi Tak Bertindak Represif

Muhammadiyah Imbau Pendemo Tertib dan Polisi Tak Bertindak Represif Haedar Nashir. ©2015 merdeka.com/muhammad hasits

Merdeka.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir angkat bicara tentang aksi demonstrasi yang marak terjadi belakangan ini. Haedar menilai aksi mahasiswa Indonesia murni memperjuangkan aspirasi rakyat terkait sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU).

Haedar meminta agar demonstrasi agar berjalan sesuai dengan tujuan awal. Dia berpesan agar aksi demonstrasi berjalan dengan tertib dan tak anarkis.

"Karenanya aksi tersebut harus betul-betul dijaga agar tetap pada tujuan semula dan berjalan dengan damai, tertib, taat aturan dan tidak menjadi anarkis," ujar Haedar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/9).

Haedar meminta polisi menjalankan tugas sesuai prosedur dan tidak melakukan tindakan-tindakan represif atau kekerasan dalam bentuk apapun. Hal ini agar suasana tetap kondusif.

"Tegakkan hukum dan ketertiban dengan benar, adil, objektif dan moral yang tinggi," ungkap Haedar.

"Hormati tempat ibadah dan ruang publik agar tetap terjaga dengan baik. Para pejabat negara dan elite bangsa hendaknya mengedepankan sikap yang positif dan seksama serta tidak melontarkan opini-opini atau pendapat yang dapat memanaskan suasana," sambungnya.

Haedar menekankan kepada semua pihak hendaknya tetap mengutamakan kepentingan dan keutuhan Indonesia di atas kepentingan diri, kelompok, institusi dan lainnya. Dia berharap demo mahasiswa tidak dipolitisasi sehingga membuat situasi kacau.

"Semua pihak harus berintrospeksi diri sekaligus mengedepankan sikap berbangsa dan bernegara yang dilandasi jiwa kenegarawanan yang luhur demi Indonesia milik bersama. Bangsa ini memiliki banyak masalah dan tantangan yang tidak ringan; karenanya diperlukan persatuan, kebersamaan, suasana aman dan damai, modal rohani dan akal budi serta keseksamaan semua pihak dalam berbangsa dan bernegara," tuturnya.

Haedar meminta masyarakat menahan diri dan tetap menjaga suasana agar aman, damai, berkeadaban mulia dan menjunjung tinggi keutuhan bangsa.

Haedar menambahkan media sosial juga hendaknya dijadikan sarana interaksi hidup damai dan keluhuran akal budi sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia yang religius dan berkeadaban luhur. Serta tidak dijadikan media menyebarkan hoaks dan segala bentuk provokasi yang dapat merugikan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di NKRI.

"Semoga bangsa Indonesia semakin beriman dan bertaqwa, sehingga Allah SWT melindungi dan melimpahkan berkah-Nya," pungkas Haedar.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP