MUI: Benar Sakit Ciptaan Allah, Tapi dengan Akal Budi Kita Wajib Berikhtiar
Merdeka.com - Di tengah mewabahnya pandemik virus corona atau Covid-19, sejumlah negara mulai membatasi kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa. Termasuk peribadatan di rumah ibadah, baik gereja, majid maupun kuil.
Salah satunya, MUI menerbitkan fatwa mengganti salat Jumat dengan salat zuhur. Sayangnya, pembatasan ibadah terus menimbulkan perdebatan. Salah satunya yang menyerukan agar umat tetap ke masjid dan lebih takut kepada Tuhan dibanding virus corona.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menyampaikan, Tuhan telah memberikan akal pikiran untuk menyikapi hal tersebut.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Siapa yang perlu menjaga kesehatan? Penting disadari bahwa seseorang yang menjaga kesehatannya akan tampak cantik dan menarik di mata orang lain.
-
Bagaimana cara menjaga lingkungan agar tetap sehat? Dengan tersedianya sistem yang mengharuskan setiap lingkungan untuk menjaga kebersihan dari lingkungan, maka bisa didapatkan sebuah kondisi lingkungan yang kondusif dan tertata dengan baik.
-
Siapa yang bertanggung jawab menjaga kesehatan? Dalam era modern ini, menjaga kesehatan masyarakat bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan kerjasama semua pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri.
-
Kenapa penting menjaga kebersihan lingkungan? Kedah kita emut bilih lingkungan inggih punika panggenan kangge gesang kita sedaya, sahingga kita kedah nguri-nguri lingkungan niki supaya dados pagesangan ingkang ayem, tentrem ugi sejahtera.
-
Mengapa penting menjaga lingkungan sehat? Saat ini, masyarakat semakin sadar bahwa kesehatan adalah hasil multifaktor, yang berhubungan kuat dengan lingkungan tempatnya hidup.
"Allah Subhanahu Wata'ala menciptakan segala sesuatu untuk kepentingan kemaslahatan manusia. Tetapi pada saat yang sama kita diberikan akal untuk kepentingan memilih. Memilih antara hidup, memilih antara mati dengan hidup. Memilih antara sehat dan sakit," tutur Asrorun di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (19/3).
Menurut Asrorun, saat seseorang sakit maka dengan akal pikiran itu Tuhan memberikan kebebasan manusia memilih sikap. Dan pilihan yang dianjurkan untuk diambil adalah berobat demi kesehatan.
"Benar sakit itu adalah ciptaan Allah tetapi dengan akal budi yang diberikan oleh Allah, kita diwajibkan untuk ikhtiar menciptakan aktivitas yang menyebabkan kesehatan," jelas dia.
Terlebih, Asrorun melanjutkan, setiap orang memiliki kewajiban memelihara diri dan kesehatan lingkungannya. Khususnya dalam pandemi Covid-19, pencegahan penyebarannya tidak bisa dibebankan kepada satu komunitas saja.
"Kalau kita sakit kita berikhtiar untuk sehat dan memastikan kesehatan. Kalau kita sehat kita diwajibkan menjaga kesehatan jangan sampai menjerumuskan ke dalam kebinasaan," katanya.
Reporter: Nanda Perdana
Sumber : Liputan6.com (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaPantun kebersihan lucu bisa dijadikan sarana kampanye peduli lingkungan yang cukup efektif.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaKH Marsudi meminta masyarakat turut serta memantau segala pertaturan yang dibuat pemerintah dalam mengolah kekayaan, guna menjaga kemaslahatan bersama.
Baca Selengkapnya