Nadiem Sebut Hanya 15 Persen Anggaran Pendidikan Nasional Dikelola Kemendikbud
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menyebut hanya 15 persen saja dari total anggaran pendidikan nasional yang dikelola oleh kementeriannya. Secara total pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 550 triliun atau 20 persen dari total anggaran nasional pada 2021 untuk pendidikan.
"Ya pertama masyarakat harus jelas dulu, anggaran pendidikan yang selalu kita bicarakan itu sebenarnya ke mana sih? Dari anggaran pendidikan yang sedikit di atas 500 triliun itu, hanya 15 persen yang di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), itu banyak yang belum tahu," kata Nadiem dalam sebuah sesi diskusi secara daring pada Jumat (22/1).
Nadiem menjelaskan porsi anggaran pendidikan paling besar langsung ditransfer ke daerah-daerah. Pasalnya, Nadiem menjelaskan bahwa sekolah-sekolah merupakan bagian atau wewenang dari pemerintah daerah.
"Ini juga banyak yang mungkin masih belum mengerti bahwa sekolah-sekolah itu adalah bagian dari pemerintah daerah, itu adalah makanya anggaran terbesar kita langsung ke transfer daerah ya. Jadinya untuk SMA/SMK itu di tingkat provinsi, untuk SD, SMP ya itu di tingkat kabupaten," jelas Nadiem.
Nadiem mengungkap hanya 15 persen saja anggaran pendidikan nasional yang dikelola oleh Kemendikbud. Angka ini setara dengan Rp 80 triliun.
Nadiem menyebut tantangan penggunaan anggaran pendidikan nasional bukan hanya dihadapi oleh Kemendikbud, melainkan juga daerah-daerah serta kementerian lain yang juga turut mengelola anggaran pendidikan. Menurutnya, tantanganya adalah bagaimana memastikan bahwa anggaran itu benar-benar digunakan untuk sekolah.
"Tantangan terbesar di Kemendikbud ini adalah untuk memastikan anggaran pemerintah secara total itu bagaimana kita pastikan benar-benar digunakan untuk sekolah-sekolah kita," tegasnya.
Menurut Nadiem, sejumlah strategi yang telah dilakukan pihaknya dianggap senafas dengan semangat tersebut. Semisal terkait penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang tadinya ditransfer ke daerah, di bawah arahan Nadiem BOS bisa langsung ditransfer ke rekening sekolah.
"Jadinya kita mengetahui bahwa uang itu langsung diterima sekolah tepat waktu," pungkasnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?
Negara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.
Baca SelengkapnyaNadiem Makarim: Aturan Sangat Jelas, Pramuka jadi Ekskul Wajib di Sekolah
Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa ekstrakulikuler tak dihapus.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Wacana Ekstrakurikuler Pramuka Dihapus
Adapun penambahan isu terkait wacana penghapusan pramuka dari ekstrakurikuler masuk jadi pembahasan rapat dengan DPR.
Baca SelengkapnyaJokowi Perintahkan Mendikbudristek Tambah Anggaran Riset: Presiden Akan Datang Pasti Melanjutkan
Presiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB
Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca SelengkapnyaTujuan Pendidikan Inklusif, Lengkap Beserta Prinsip dan Penjelasannya
Pendidikan inklusif adalah pendekatan dalam sistem pendidikan yang mengedepankan penerimaan dan partisipasi aktif semua siswa.
Baca SelengkapnyaBiaya UKT Mahal, Ganjar: Hentikan Liberalisasi Pendidikan
Dua pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang tua dan negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca Selengkapnya